
Aku menanti balasan pengorbananku,
atas setiap tulang,
yg ku pertaruhkan untukMu..
Ake menanti bingkisan indah atas ketulusanku untukMu,
Yang kan mengusungku
Melayang damai,
Menjunjung tropi kemenangan,
di atas reruntuhan hati para iblis,
Aku menunggu keadilanMu
atas tebaran kesabaran yg ku usap lembut,
pada tembakan fitnah yg menghujam tajam,
Menggoyahkan dapur air mataku..
Aku menunggu Kau menjemputku,
di tanah yg murka ini
Tanah yg dipenuhi pagar besi,
yg memenjarakan aku,
dan mengirimku pd tempat yg memuntahkan mutiara,
dimana sungai jernih mengalir di bawahnya,
dan buah2an yg menggantung berjuta - juta
merah ranum menggoda..
Aku ingat janjiMu,
akan me-mudanya wajahku,
dan
akan kedatangan2 bidadari berbulu lentik
Tuhan..
Sungguh . . .
Sungguh ku nanti "Salam Terindah Mu"
Yang khusus kau janjikan padaku
Aku tak sabar mendengar nyanyian gembira pada malaikat
yg menyentuh relung hatiku,
"Salam", Sebagai ucapan selamat dari Tuhanmu..
Dan saat bulan duduk anggun di separo malam,
ku intip senyumanMu,
yg terpahat indah di atas jutaan hajat
yg tak sabar tuk ku ukir..
dan saat malam menciut sunyi,
aku melihatMu tetap sabar,
tetap memberiku cinta dan kenikmatan
tetap melimpahkan kebutuhan2
yg tak ku pintakan padaMu..
namun..
ku akui keiblisanku,
di setiap rajutan pertalianku
dg para setan,
yg tubuhnya makin menyubur
makin mengemuk,
memakan ketidakperdayaanku
ku akui lacurnya diriku,
yg meng-kakukan hatiku
saat dengungan penyuaraMu mengudara..
menyuruhku membabat habis nafsu burukku
ku akui lemahnya diriku,
yg mengacuhkan tumpukan surat cintaMu
ku akui ketamakanku,
karena hasratku yg ingin memiliki surgaMu..
ku akui keegoisan diriku,
yg justru lebih merindukan Surga
daripada
pertemuanku denganMu
ku akui sgala kebodohan dan kelalaianku
dan tak ku pungkiri tingginya tumpukan pintaku
Oh Tuhan ...
Seburuk inikah akku ...
0 comments:
Post a Comment