Selamat Datang Di Kota Batik Pekalongan.Portal Penulis Pekalongan Dan Sekitarnya.Sahabat Media Juga Dapat Mengirimkan Informasi Sekitar Pekalongan Melalui Email : dhimashr@gmail.com Atau Sms Online Di 0815 480 92192***###########***Swanten Qustique Lagi Nyari Singer Cewe Yang Suka Banget Ma Lagu2nya Nicky Astrea. Yang Merasa Punya Hoby Nge Rock Dengan Bit Bit Slow Silahkan Persiapkan Mental Buat Gabung Bareng Kita Yaaak. Wilayah Comal Bojong Sragi Diutamakan Untuk Mempermudah Jarak Tempuh.SMS Dulu Juga Boleh......

Friday 27 August 2010

Berita Hari Ini » Catatan Sahabat - Sebatang Lilin

Catatan Sahabat - Sebatang Lilin

0 comments
Sebatang Lilin Itu Oleh Amania Zahra

PromediaStory's_
Sebatang lilin yang sinarnya temaram,
hanya mampu menerangi pojok ruangan,
sedangkan siang tadi matahari bersinar terang,
mengusir hitam hingga sudut gudang,
Maka puji syukur atas matahari yang Kau ciptakan..

Meski kadang aku tahan,
pada panas yang menyengat hingga tulang,
Sebatang lilin sinarnya temaram,
Menemani malam yang sempurna diselimuti awan,
Tanpa bintang tanpa bulan,
Suram wajah jurang di tepi jalan,
Maka puji syukur atas hiasan langit yang Kau gantungkan,
Di antara malam saat kami kesepian,

Sebatang lilin sinarnya temaram,
Berkelip redup di malam yang semakin larut,
Membuat resah dan takutku menggelayut,
Di saat tidurku harusnya berlanjut,
Maka puji syukur atas anugrah kecerdasan yang Kau berikan,
Pada hambaMu yang menciptakan lentera terang,

Sebatang lilin sinarnya temaram,
Mulai luntur di atas piring,
Bersama tangis yang terus mengalir,
karena aku sering berpaling,
Maka puji syukur padaMu atas sepertiga malam,
Yang dibanjiri jutaan ampunan,

Sebatang lilin kecil itu,
Menemani desah hati yang mengadu,
Tentang godaan dunia yang semu,
Semoga tak jadikan hati kaku bagai batu..

Ya Allah,
Lihatlah lilin kecil ini,
Apinya hanya sebesar jari kaki,
Namun panasnya menyayat nadi,
Tajamnya sedasyat belati,

Jika lilin sekecil itu dapat membakar seisi rumah yang kami miliki,
Lalu bagimana dengan nerakaMu yang abadi ?
Dimana lautan api menyelimuti,
Dimana panasnya beribu kali panas mentari,
Dimana air mendidih terus dan terus membanjiri tubuh kami,

Ya Allah,
Maka disisa waktu yang kumiliki,
Entah berapa lama lagi,
Izinkanku merengkuhnya kembali
Cinta abadiMu, ya Rabbi

0 comments:

Pasang Iklan Gratis