Selamat Datang Di Kota Batik Pekalongan.Portal Penulis Pekalongan Dan Sekitarnya.Sahabat Media Juga Dapat Mengirimkan Informasi Sekitar Pekalongan Melalui Email : dhimashr@gmail.com Atau Sms Online Di 0815 480 92192***###########***Swanten Qustique Lagi Nyari Singer Cewe Yang Suka Banget Ma Lagu2nya Nicky Astrea. Yang Merasa Punya Hoby Nge Rock Dengan Bit Bit Slow Silahkan Persiapkan Mental Buat Gabung Bareng Kita Yaaak. Wilayah Comal Bojong Sragi Diutamakan Untuk Mempermudah Jarak Tempuh.SMS Dulu Juga Boleh......

Friday 22 August 2008

Prosa Kehidupan

0 comments
Prosa Kehidupan
"Hari ini aku banyak mendapat pelajaran tentang bagaimana menjadi manusia"demikian sebuah kalimat yang saya kutip dari obrolan kami,aku dan teman sejawatku pagi itu.kebetulan pagi itu kami ngobrol. entah ada angin apa tiba - tiba kami membicarakan hal itu namun sebuah kalimat itu selalu membuat aku berfikir bahwa ternyata selama ini aku belum menjadi manusia seutuhnya.kenapa?
manusia bukan malaikat.betulkah demikian silahkan di maknakan sendiri melalui penafsiran masing - masing karena setiap orang tentunya memiliki sudut pandang yang berbeda - beda dan kali ini saya akan berbicara melalui sudut pandang saya.
manusia tetaplah manusia yang tak jauh - jauh dari segala macam dosa, segala macam kerakusan ketamakan nafsu dan itulah manusia.lalu kenapa kita tidak pasrah saja pada nasib jika memang kita semua sudah di takdirkan untuk menuai dosa atau bermacam kesalahan. itulah yang menjadi pertanyaan banyak orang begitu dengan saya. kenapa kita tidak pasrah saja dalam perjalanan ini agar semua mata rantai kehidupan terus bersambung dan saling berkait.
jika saja demikian adanya lalu apalah gunanya Tuhan menciptakan waktu. untuk apa waktu di ciptakan mulai sedari dini, siang sehingga senja.coba bantu saya menjelaskan hal itu. kenapa Tuhan tidak menciptakan waktu sekali saja, malam terus misalnya?. tentunya ada rahasia besar di balik semua itu.
semua bisa saja menjadi manusia, anda, saya, atau siapapun bisa karena sejak lahirpun kita sebenarnya manusia bukan ? lalu kenapa teman saya pagi itu mengatakan bahwa kita harus belajar menjadi manusia ?apakah selama ini kita bukan manusia. tentunya kita jangan ambil makna mentahnya, dan setelah saya renungkan beberapa hari akhirnya sedikit terbuka juga maksud pembicaraan tersebut.
betul kita manusia.tetapi manusia yang bagaimanakah diri kita ini apakah sekedar manusia yang hanya bisa pasrah atasapapun yang sedang di jalani, manusia yang terkadang susah di tebak tabiatnya, manusia yang hanya hidup untuk hidup tanpa menikmati dan menghayati arti kehidupannya atau sekedar manusia - manusia boneka waktu yang hanya bisa menunggu kejadian berikutnya?
aku berlari untuk mengejar matahari.......rasanya sangatlah tidak mungkin dan mustahil tapi... tidak mustahil jika kita lakukan itu semua di alam mimpi. artinya adalah jika kita menginginkan sesuatu yang sangatlah mustahil maka lakukanlah di alam mimpi dan setiap manusia tentunya punya mimpi meski hanya diri sendiri yang tau tanpa ada saksi. jika saja kita ingin sesuatu yang rasanya tidak mustahil...maka janganlah hanya berharap punya mimpi lakukanlah sesuatu untuk menggapainya.
hidup bukan sekedar bergumul bersama mimpi tetapi mimpi juga bisa menjadi api untuk merobohkan batang yang tinggi sekalipun. maka...bersahabatlah dengan mimpi dan peliharalah sebaik mungkin sampai tiba saatnyakita membutuhkan mimpi tersebut untuk berbuat sesuatu. dan apakah manusia yang sudah memiliki mimpi berarti sudah bisa di sebut dengan manusianya manusia ?atau sebaliknya ?
manusia dan mimpi sama - sama saling membutuhkan manusia tanpa mimpi berarti tanpa makna mimpi tanpa manusia maka bukanlah berarti apa - apa maka gunakan siang hari sebaik - baiknya agar mendapat mimpi yang bersahabat sehingga makna yang sejati akan terbaca melalui kaca di dinding - dinding hati manusiamu agar kemanusiaanmu juga muncul melalui tirai - tirai jiwa di sebelah hatimu.
manusia tetaplah manusia dan aku hanya ingin menjadi manusia seutuhnya meski tak akan lepas dari semuasifat manusiaku dan manusiamu. namun setidaknya aku telah menjadi manusia untuk diri sendiri dan untuk mimpi yang nanti malam mengunjungi heningku.









Puisi Penggalan Dari "Diary Terakhir"

0 comments
Jingga….
Malam ini aku tak mau ada duka diantara kita
Hanya kita dan bintang yang bercerita
Tentang indahnya malam dan nyanyian hati
Aku dan engkau hampir terpisah
Dan mungkin untuk selamanya atau hanya sementara
Hanya waktu yang tahu

Jingga….
Engkau bianglala dalam hatiku
Dan pancawarna diatas taman jiwaku
Teruslah engkau mekar dan bawa aku sampai kealam abadi
Aku tak mampu menepis keinginanku
untuk memeluk bayangmu dimalam sunyi
biar lepas belenggu rindu yang menderu.........................


Silahkan Hubungi Email Saya ke dhimasyobelfm@yahoo.com

Novel Baru

0 comments
Silahkan Hubungi Email Saya

“ Menepis Kenangan “

0 comments

Matahari menyinari seisi bumi seperti engkau yang pernah menyinari jiwaku saat dulu hingga mungkin sampai nanti. Dan kita pun bertemu di dalam negeri yang kita sendiri tak pernah tahu namanya, kita sama – sama saling membisu menelan semua cerita yang tak pernah berujung damai itu dan kita sama – sama saling berpaling pada waktu seakan berteriak dalam hening malam bahwa seharusnya ada sedikit senja agar aku mampu menepis smu’a tentang kesalahan pitutur seketika itu…..

Entahlah ….

Aku juga tak pernah tahu masih adakah rasa yang tulus di hatimu untuk bisa mengerti tentang apa yang sedang aku rasakan sampai saat ini…..

Entahlah …..

Akan sampai kapan harus seperti ini dan menemukan sedikit pengertian yang telah malam sediakan untuk kesahajaan kita_engkau dan aku_.

Novel"Sebuah Rahasia" - Kisah Nyata Bag Akhir

0 comments
Silahkan Hubungi Email Saya

Informasi Baru

0 comments

Mengangkat kembali citra seni sastra dan budaya lokal masyarakat pedesaan. Menjadi media penyampai pesan masyarakat atas peristiwa dan kegiatan serta perkembangan informasi melalui media radio komunitas antar wilayah Pekalongan. Menjadi wacana dalam menyikapi lunturnya budaya lokal atas budaya asing.

Melibatkan masyarakat lokal dalam rangka mencari, mendapatkan dan mengolah informasi yang berkembang agar tercapai suatu komunitas masyarakat yang berwawasan dan berkembang. Menjadi mediator komunitas warga pecinta seni untuk mengapresiasikan karya – karyanya dan menjadi tempat berkumpulnya seniman – seniwati kota Pekalongan pada umumnya dan Kecamatan Sragi pada khususnya.

Bagi yang berminat silahkan kirim email ke alamat saya

Kosong

0 comments

Manusia hanyalah setetes dari pijaran yang tak tampak oleh mata

Manusia hanyalah sekeping dari segumpal yang kokoh

Dan ..aku hanyalah sebagian dari setetes itu…

Maka …kecil sekali aku ini

Ode Malang Yang Dingin

0 comments

Saat ini hati ku remuk sedang tak ada yang temani aku

Rasanya ingin sekali berteriak dan mengumpat

Tapi…

Bagaimana aku bisa bicara saja aku sudah malas

Bagaimana aku bisa membathin saja sakit rasanya

Lantas teringat aku kepada dirinya yang katanya masih punya

Sedikit kerelaan dan keikhlasan untukku

Yang katanya masih setia pada waktu meski sudah tak lagi berbincang

Hanya melalui kata terbaca, aku dirinya berbincang

Dan sang malam terus menjadi saksi

Entahlah…

Apa yang sebenarnya harus aku lakukan untuk menghilangkan rasa yang tak karuan ini

Bagaimana caranya biar musnah dan tenggelam di makan malam

Sebuah nama kembali muncul dalam ingatanku ini

Tak hanya sepintas lalu menghilang

Tetapi terus bertengger bermain bersama angan dan gelitik hatiku ini

Tersenyumlah mata jiwaku untuk sesaat dan musnah semua kelana resah

Hanya tawanya yang tersimpul menggoda ingatanku selalu

Hingga aku kembali terbeslah oleh simalakama.

1 comments
Sebuah kisah cinta yang saya kemas dalam audio sound semoga bisa memberikan inspirasi bagi temen temen semua. Tunggu Karya Sastra Dalam Kemasan Audio Yang lainnya...sahabat sahabat juga bisa kirim karya karya terbaik kalian agar dapat di nikmati orang lain. Terima Kasih.

Cerita Usang Si Bocah Malang

0 comments
Silahkan Hubungi Email Saya

Bisikan Bisikan Hawa

0 comments
Silahkan Hubungi Email Saya

Syair Dini Hari

0 comments
Silahkan Hubungi Email Saya

Tentang bunga kertas

0 comments

Ini adalah sebuah cerita yang mungkin aneh dan membuat anda bingung kenapa jalan ceritanya seperti itu, anda pasti berfikir apa tidak ada jalan cerita yang lebih bagus dan lebih menjual, ya aku memang hanyalah aku yang akan terus bercerita sesuai dan sekehendak hati ini dan aku memang tidak bisa menyembunyikan hal – hal yang seharusnya. Sepenggal cerita ini jika dianggap sebagai kejujuran dalam mengungkap sebuah kenyataan akan lebih tepat atau justru di anggap sebagai karya konyo yang tidak sedikitpun menjual mimpi juga boleh, karena aku memang tidak mau menjual mimpi dalam bercerita biar saja mereka – mereka yang menjual mimpi.

Bunga kertas ini terangkai dalam kurun waktu yang memang tidak terlalu cepat aku butuh waktu mengendapkan ceritanya_hampir lima tahun_dan aku bangga bisa mempersembahkan cerita ini untuk bisa dinikmati oleh siapapun yang ingin menikmatinya. Jika saja teman – temanku juga bangga atas sebuah karya kecil ini aku juga akan merasa bangga sebagai seorang yang telah menulis ini. Entahlah mereka akan berkata apa yang pasti aku tahu jauh dalam lubuk hatinya pasti akan berguman kenapa aku tak bisa membuat karya yang seperti ini padahal aku sudah mencoba dengan semua kemampuanku ? tenanglah kawan engkau pasti bisa karena aku tahu sudah terlalu lama engkau menunggu untuk bisa menulis sesuatu yng mungkin telah engkau renungkan sebelumnya hanya tinggal menunggu waktu saja. Aku juga butuh waktu lama aku juga butuh renungan aku juga butuh segalanya untuk bisa mewujudkan renunganku itu menjadi tulisan ini. Maka janganlah menolak apa saja yang dikatakan hati kecilmu tentang tulisanku ini jika engkau ingin katakan sesuatu katakan saja kepadaku jangan di simpan seperti menyimpan dendam pada waktu.

Penulis

0 comments
SINETRON DAN ANCAMAN MAUT
PSYKOLOGY MASYARAKAT


Banyak program – program televisi yang saat bermunculan dengan aneka ragam kemasan mulai dari variety show, kuis, film, sinetron, gossip yang sejujurnya penuh dosa karena membicarakan masalah orang lain bahkan sampai ajang pencarian juara yang di iringi dengan tangisan – tangisan tanpa artipun di tayangkan. Dan sebanyak itu pula kita ( masyarakat), di haruskan menonton hampir semua tayangan yang di suguhkan insan pertelevisian, jika saja ada yang berkata “ siapa suruh menonton acara itu kalau sudah tahu itu acara jelek, tidak mendidik hanya budaya kapitalisme “ maka sayalah orangnya yang berani menjawab bahwa ungkapan itu hanya ungkapan seorang manusia yang sungguh tidak bermoral atau punya moral tetapi tidak punya otak. Bagaimana tidak menonton jika semua saluran televisi acaranya hampir sama hanya beda kemasan. Lalu kita akan pilih saluran mana lagi whonk adanya ya Cuma itu saja, jika saja ada televisi swasta yang berani seperti TVRI jelas akan saya tonton setiap harinya.

Kita semua tahu bahwa apa yang sekarang ini ditayangkan banyak televisi dinegeri yang katanya berbudaya ketimuran ini ternyata sudah sangat melenceng dari garis batas kewajaran. Bagaimana tidak melenceng jika banyak sinetron yang menampilkan cerita legenda saja harus di hiasi dengan fitnah – fitnah adegan, hiperbola skenario, lalu apa yang sebenarnya ingin mereka sampaikan dalam tayangan tersebut, pesan apa yang ingin diberikan atas suguhan cerita senetron yang digarap dengan uang milyaran rupiah itu untuk kami sebagai penonton ?

Saya secara pribadi mengutuk keras atas tayangan yang di jejalkan oleh Indosiar, entah mendapat dukungan dari teman – teman yang lain ataupun tidak tetap saja akan saya kutuk karena memang banyak acara yang terkutuk disana. Lihat saja sinetron besutan rumah produksi Multivision Plus atau apa saja namanya yang mengusung tema Mistery Ilahi dan sejenisnya, bahkan baru – baru ini malah ada sinetron mereka yang baru yang dimainkan oleh artis – artis yang melulu itu – itu saja. Banyak fitnah adegan yang muncul disana belum lagi serangan mental yang sangat menjajah Psykology masyarakat, saya sangat sependapat dengan ungkapan dari Nurlina seorang wanita asal Jalan MT Haryono RT 01/IV, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau yang beberapa waktu lalu say baca artikelnya di internet ;

“ Saya sebagai pemirsa TV Indonesia mengimbau bagi seluruh pekerja film/sinetron, terutama Badan Sensornya, untuk lebih mengatur kata- kata dan bahasa yang disampaikan ke publik/pemirsa TV karena ini ditonton oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama anak-anak. Sekarang sering sekali keluar kata-kata kasar seperti: "bangsat", "brengsek", "wanita murahan", dan sebagainya yang tidak pantas didengar oleh anak-anak. Dan ini saya alami sendiri, ketika keponakan memarahi teman mainnya dengan kata- kata "Bangsat Lu". Ini terasa miris di telinga, yaitu anak umur empat tahun sudah bisa mengeluarkan kata-kata seperti itu dalam keadaan marah. Jadi dalam arti kata-kata, mereka (anak-anak) sudah tahu bahwa kata-kata itu untuk memaki/memarahi. Maaf sebelumnya, bukan saya ingin membandingkan dengan TV luar negeri, tapi kebetulan saya bertempat tinggal di Tanjung Pinang dan bisa menonton seluruh acara TV Singapura dan Malaysia. Stasiun televisi di sana selalu mengedit kata- kata yang tidak pantas didengar oleh publik. Apakah mungkin stasiun televisi di Indonesia dapat berbuat seperti itu. Padahal Indonesia terkenal dengan pepatahnya, yaitu bahasa menunjukkan bangsa “.

Yups ! betul sekali bahasa memang menunjukan bangsa begitu juga dengan sikap serta tingkah laku. Lalu apa hubungannya dengan sinetron ? begini, saya punya contoh fitnah adegan yang seringkali saya cermati di tayangan sinetron misalnya saja seorang bocah usia sekitar delapan tahunan yang begitu pandai berbicara topik orang dewasa padahal dalam kehidupan nyata sangat tidak mungkin seorang anak seusia itu berbicara demikian. Kenapa harus hiperbola dalam pembuatan naskah untuk seorang bocah atau mungkinkah si pembuat naskahnya memang tidak pernah menjadi bocah sehingga si bocah disulapnya menjadi orang dewasa yang bisa berbicara enteng tanpa menyadari bahwa sanggat tidak mungkin seorang bocah seusia itu mampu berkata sepandai itu. Kenapa tidak mencoba memahami dahulu dunia bocah sehingga naskah yang akan dibaca si bocah tersebut sesuai dengan dunianya bukan sebaliknya. Jik keadaanya sedemikian itu maka boleh kah saya berkata bahwa bahasa yang seringkali digunakan dunia sinetron akan membawa kita semua menjadi “ bangsat “ bukan bangsa.

Bagaimana saya tidak gerah jika setelah lelah bekerja sampai dirumah nonton TV tapi acaranya banyak yang tidak sesuai hati nurani saya apalagi ajang – ajang para juara yang harus di iringi tangisan – tangisan tanpa arti, lalu sang kameramen justru memperbesar shot kameranya agar lebih jelas dilihat mungkin, bah…najis rasanya. Belum lagi para Kyai yang ada di sinetronnya Indosiar yang terkesan siapa saja bisa menjadi seorang Kyai meski mungkin kehidupan nyata artis yang menjadi Kyai tersebut berantakan, pertanyaan saya apakah itu tidak meremehkan para bapak – bapak Kyai yang asli Kyai yang sesungguhnya. Kenapa harus menjual imajinasi terkutuk seperti itu, jika memang ingin menjadi juara atau memang sudah kalah yang wajar saja apa tidak bisa kenapa harus menangis. Bukankah sebelum masuk keajang tersebut sudah diperhitungkan kalau tidak menang ya pasti kalah kenapa harus hiperbola kenapa saya yang lelah sehabis bekerja harus menonton orang menangis ?.

Hai Insan pertelevisian Indonesia !
Jangan jadikan kami budak tontonan yang tanpa arti. Kasihanilah anak – anak kami yang belum tahu apa – apa mereka hanya bocah yang ingin melihat hal baru melalui siaran televisi yang kalian siarkan setiap hari entah itu film, sinetron, drama, variety show, lawak dan aneka macam program lainya namun jika saja hal baru yang mereka lihat itu ternyata tidak jelas, norak, amoral, pornografis, full kekerasan fisik atau psykis, negative dan tak bermutu maka sampaikan salam hormat saya untuk bapak menteri pendidikan bahwa jangan berharap punya generasi yang berkepribadian baik, maka jangan berharap pak anak – anak Indonesia tumbuh dengan pemikiran cerdas maka jangan terlalu berharap untuk bisa mewujudkan cita – cita menjadi bangsa maju. Selamat datang kebobrokan moral dan selamat tinggal pribadi bangsa timur kita. Hanya menunggu waktu saja.

Selamat berjuang.

Essay

Dhimas HR
Koor Program Wil ( Eks. Karesidenan Pekalongan )
Jaringan Radio Komunitas Jawa Tengah

Ruang Cinta

0 comments
buat temen temen yang suka banget ngomongin cinta yuk..kita share aja di sini. caranya mudah kok kirim aja cerita kalian ke email - dhimasyobelfm@yahoo.com ato sastraku@yahoo.com lalu klik aja ke sini http://mediakusuma.blogspot.com/

Eyang Kakung

0 comments

Pesan Mbahe

nak..jangan bersedih ya karena itu semua hanya ujian dalam cita cita menggapai mahligai dan bahtera barumu. so..jalani aja karena mbahe selalu mendukung cita dan cintamu yang penting serius dan rela untuk jatuh bangun mewujudkan semuanya.

hari ini kalian sudah mbah pertemukan bahkan orang tua pun sudah saling memberikan saran serta wejangan bahwa begitulah hidup...begitulah jika dua orang bersatu pasti tak selamanya sependapat bahwa tak selamanya sejalan terkadang pasti akan banyak batu kerikil yang menancap di kanan kiri kaki kalian masing masing. maka pesen mbahe adalah jangan menjadi bimbang hanya gara gara masalah yang mbahe pikir sepele artinya, diantara kalian harus ada yang mengalah dan berterus terang apakah yang sudah dilakukan itu sudah cukupu membuktikan keyakinan kalian untuk bersatu ?.

jalan masih panjang cucuku....
pantang menyerah dalam kondisi apapun adalah senjata terampuh yang bisa mbahe sarankan. dulu mbahe juga seperti itu....mbahe hampir putus asa gara gara perempuan dan masalahnya tapi apakah lantas semua itu akan menyurutkan niatan mbahe untuk berkarya tentu saja tidak ! lawan donk kata hati yang tidak sejalan dengan kehendak hati.

mbah kira cukup sampai disini lain waktu kita curkat lagi ya.

Berita Duka !!!

1 comments
Berita Duka
Innalilahi Wainalilahi Rojiun..

Kami atas nama ikatan pemuda pemudi RW I-IPPRS Ds.Ujunggede Ampelgading dan HR Production's menyampaikan turut berbela sungkawa yang sedalam dalamnya atas meninggalnya ayahanda tercinta dari anggota IPPRS yang bernama Al - Hidayah(Cicing Hoak) pada hari kamis tanggal 21 Agustus 2008 sekitar pukul 13.00 wib.

Semoga amal ibadah beliau dapat di terima di sisi Nya dan untuk keluarga semoga di berikan ketabahan serta keteguhan hati. Amien....
"Manusia hanya mampu menjadi pelaku hukum alam yang telah di gariskan di atas cakrawala, maka hendaknyalah kita mawas diri dan tidak berlari dari apa yang sudah di gariskan meski terkadang resah itu berbaur bersama titik air mata" (Dhimas HR).

Kumpulan Antology Puisi & Anti Novel Koe

0 comments

Drama 1 - Hujan pun Kini telah reda
Drama 2 - Valentinenya Astri
Drama 3 - Yang tak kan kumiliki
Drama 4 - Yang Terampas Dan Yang Hilang
Drama 5 - Diary Terakhir
Drama 6 - Siapa Aku


Antology bunga kertas (Isi Dan Judul)
Antology Puisi Persebahan Dlm Perjalanan

Puisi Menuju Lorong Tanpa Sisi
Puisi Restu Ilahi

Anti novel diantara persimpangan
Anti novel Lain Dunia
Anti novel sebuah rahasia

Airmata Hening_New

Sanggar MediaKusuma

Thursday 21 August 2008

Tentang Permainan Tradisional

0 comments
Dahulu, ketika kita masih kanak – kanak banyak sekali permainan yang kita mainkan disekitar halaman rumah. Waktu bulan purnama tiba seringkali kita berkumpul dengan anak – anak seusia sebaya dan siap – siap untuk bercengkerama dengan banyak macam permainan. Di daerah Comal yaitu daerah yang terletak di wilayah kabupaten Pemalang Jawa tengah banyak sekali jenis permainan yang dimainkan seperti misalnya : Egrang yaitu permainan dengan menggunakan dua batang bambu sebagai pengganti kaki untuk berjalan. Siapa saja yang tidak jatuh atau mampu bertahan berjalan menggunakan alat tersebut adalah jawaranya. Glong yaitu permainan lompat melompat dengan menggunakan kotak yang tergambar mirip kotakan – kotakan keramik pada tanah, Sin yaitu permainan meloloskan diri dari kotak yang di lukis diatas tanah seukuran lapangan bandminton dengan dijaga beberapa anak lainya, atau juga permainan kelompok misalnya Bentengan yaitu permainan rebutan sebatang pohon yang dijadikan sebagai benteng dengan dua lawan main siapa yang bisa merebut batang pohon dialah pemenangnya dan masih banyak lagi permainan lainnya.


Jaman sudah berubah. Benar – benar berubah dengan peradaban yang baru yang semakin canggih dan praktis. Begitu juga dengan segala yang pernah terjadi pada masa kanak – kanak dahulu kini seakan – akan sulit sekali untuk didapati. Khususnya aneka macan permainan tradisional yang merupakan ciri khas budaya lokal kita. Rasanya hampir tak ada lagi anak – anak yang memainkan permainan seperti itu, tak perduli bulan purnama atau tidak banyak anak – anak menghabiskan waktunya dengan menonton sinetron, main PS, Video Game, Game Internet, atau justru jemarinya sibuk smsan dengan mengutak – atik keypad handphone. Ironis sekali memang.


Anak – anak jaman sekarang sudah hampir tidak lagi mengenal permainan tradisional. Anak – anak sekarang lebih mengenal permainan buatan bangsa lain yang lebih modern, lebih canggih, lebih praktis, dan mun gkin lebih dari sekedar permainan milik bangsa sendiri. Padahal seharusnya mereka lebih kenal dengan permainan bangsanya sendiri yang merupakan bagian dari khasanah kebudayaan bangsa yang adi luhung. Seharusnya anak – anak bisa melestarikan budaya tradisional yang merupakan ciri dan citra bangsa ini.


Apresiasi yang menyentuh aspek budaya lokal kenyataannya sangat jarang sekali terjadi. Seharusnya lebih banyak media maupun institusi turut berperan dalam melestarikan khasanah budaya ini dengan mengangkatnya melalui berbagai macam kegiatan agar semuanya tidak punah tergilas peradaban ini. Peran media juga sangat mempengaruhi hilang dan tidaknya permainan – permainan tradisonal milik daerah. Kenapa ? karena melalui media pulalah anak – anak belajar dan mencari informasi tentang sesuatu, belajar mencari sesuatu yang baru yang mungkin belum pernah di palajarinya maka disinal peran media dibutuhkan sebagai wahana mengedukasi mereka. Event – event untuk kembali membangkitkan semangat kedaerahan juga sangat diperlukan sekali dalam rangka memasyarakatkan budaya mencintai daerah masing – masing untuk memperkuat persatuan nasional bangsa ini.



Kisah Nyata Prosa Kehidupan

0 comments
Aku & Nurani
Entahlah, aku harus bagaimana lagi untuk membuat diri ini menjadi diri sendiri,menjadi seseorang yg bisa mengerti tentang arti dari sebuah arti. Aku tak pernah mengerti mengapa semua ini harus terjadi di saat hari hariku tak menentu arah belum menemukan kepastian hidup lalu mengapa waktu juga seperti tak mau tau tentang apa yg sedang aku hadapi.Oh tuhan….kumohonkan ampun atas keluhku ini,bukan aku tak tau terimakasih atas karunia Mu tetapi aku sudah tak tau harus kemana lagi mengadu jika tak dalam sandaran Mu.

Dulu,aku seakan tak pernah menyadari bahwa waktu pasti akan berlalu dengan cepat sehingga melindas jika tak bisa menghindar dari angkuhnya jiwa ku.tetapi…….haruskah diri ini hanya pasra dalam keadaan yg tak jelas seperti ini ?
Haruskah aku hanya menahan semuanya dengan kerelaan yg sebenarnya tak pernah rela ?
Hanya Kau yg tau
Mungkin ada saatnya aku akan di pertemukan dg apa yg selama ini menjadi harapanku walau harus menanti nanti sampai di penghujung nafasku. Walau tanpa teman yg bisa mengerti keinginanku walau tanpa kawan yg mau sepenanggungan, aku akan terus melangkah menuju garis batas tanpa kesadaran.
Aku juga pernah memiliki kawan yg katanya dulu seperjuangan yg katanya ..”apapun yg akan terjadi aku bersamamu”tapi semua itu hanya pernah aku dengar pada jaman dulu tidak untuk saat sekarang dimana aku sangat membutuhkan semua itu disaat aku memerlukan sentuhan kecil nurani yg merajuk.
Kawan……
Dimana kah engkau sekarang
Apakah telah kau temukan segala apa yg dulu engkau inginkan ?semoga!
Semuanya berlalu begitu saja tanpa tanya tanpa jawab yg seharusnya aku dengar dalam untaian suara kalbu. Dan ketika malam mulai menyapa bersama mahluk mahluk malam saat itu juga nuraniku mulai bercakap cakap bersama nuraniku yg lain entah apa saja yg di bicarakanya aku sendiri tak tau atau mungkin tak’kan pernah tau. Dan aku pun mulai sadar bahwa ternyata aku tidak sendiri aku tidak seoarang aku masih memiliki kawan yg justru sangat dengan jiwa dan bathinku dialah satu satunya yg belum terlepas dari roh ku dari jiwa ku dan dari mimpiku.
Nuraniku mulai membawaku dalam irama keheningan yg penuh ketenangan ya Tuhan ku kenapa aku tak pernah menyadari bahwa nurani itu adalah kawanku yg paling setia kenapa tidak dari dahulu Enkau sadarkan aku Tuhan ? kenapa tidak dari dahulu saja Engkau beri petunjk untuk ku bahwa aku tidak sendiri. Dan aku menjadi lebih berarti jika masih punya nurani aku masih lebih beruntung….yaa meskipun hanya beruntung.
Hari ini aku masih bisa tersenyum disela sela kepedihanku menyaksikan mereka mereka yg tak lagi menjaga nuraninya hanya demi sesuatu yg terkadang tak masuk akal, bagaimana masuk akal jika yg di harapkanya hanya sebuah benda yg tak kekal lantas mereka melepas nuraninya menutupinya dengan silau kekaguman ….luar biasa.
Hari ini mungkin juga aku bisa seperti mereka yg tak lagi memelihara nuraninya jika saja punya kesempatan …ini sama seperti apa yg banyak di fikirkan aku aku yg lain yg masih butuh makan dari sesuap nasi dan tahu tempe. Siapa bilang setiap orang sudah mersa cukup hanya dengan kelimpahan sesuatu yg di inginkanya siapa juga yg bilang setiap orang merasa tidak cukup hanya dengan ke tidak cukupan nya ?jangan pernah mengira sesuatu hanya dari sesuatu yg sebenarnya engkau tak pernah tau karena sesuatu yg engkau kira bisa saja menjadi sesuatu yg benar benar tidak engkau kira. Engkau harus terbiasa dengan sesuatu apa saja yg menurutmu tidak mungkin menjadi mungkin karena aku dan aku aku yg lain serta engkau hanyalah pemain yg memainkan sesuatu dari Engkau yg Esa.
Entahlah …
Aku hanya mampu menembus nuraniku sebatas ini dan aku hanya bisa katakan apa saja yg menurut nuraniku harus di ungkapkan agar aku dan aku aku yg lain menjadi tau menjadi mengerti tentang apa arti dari sesuatu itu.Dari keingin tahuan nya tentang arti. Mungkin pun aku tak mampu menjawab semua tentang arti nya semoga waktu dan alam serta aku aku yg lain masih bisa menjawab meski hanya dg sebelah hati. Ketidak berdayaan ini terkadang justru menuntun aku dan aku lainya menuju satu mata arah yg mungkin semu dan kasat. Tetapi ketika sebuah sinar terpancar melalui sebuah celah sekecil lubang semutpun saat itulah muncul satu rasa yg sesungguhnya menjadi jati diri seseorang.
Masa masa dimana aku sendiri tak tau harus bagaimana memang terasa sesak,menyesakan seluruh rongga nafas tapi aku berharap meski dengan sedikit kemungkinan bahwa masih banyak aku aku lain yg merasakan hal sama atau mungkin lebih.hanya saja aku tak sempat berfikir apa saja yg dilakuknya karena waktuku tak banyak.
Ya ..robi.
Dosakah aku yg berfikir sedemikian itu ? atau memang inilah sbuah rasa yg terungkap dari rahasia Mu, jika demikian itu adanya maka aku hanya bisa melepas nafas yg tak lain adalah pemberian Mu. Dimanakah nurani yg slama ini bertahta dalam sanubari aku tak pernah tau.

Filosofis

0 comments
Menuju Lorong Tanpa Sisi
Setiap kepergian ada yg menanti.
Kepergian bukan suatu hal yang menakutkan meski mungkin bagi beberapa orang itu menjadi sesuatu yang bisa merobek jiwanya yang harus dibalut dengan kerinduan teramat dalam. Kepergian bukanlah sesuatu yang teramat menyiksa rongga jiwa yang paling dalam tetapi mungkin hanya butuh waktu untuk direnungkan.
Setiap kepergian ada rasa kehilangan
Dan kehilangan selalu menjadi hal yang memilikan bagi setiap kita. Karena kehilangan berarti kita tak lagi memiliki. Karena kehilangan berarti ada yang musnah dari sesuatu itu. Hanya butuh ketegaran untuk kembali menemukannya. Bukan disesali dengan air mata seperti mata air.
Bagai sungai yg mengalir
Begitu pula setiap kisah yang tercipta diantara manusia sekalian alam. Begitu pula kisahku dan kisahmu seperti riak dimata air berbuih dan terkadan diterjang ombak lembut lalu sirna.
Selalu mengingat yg pergi dan yg datang
Adalah sebuah perenungan setiap kita. Adalah bisikan jiwa diatas torehan kisah anak adam yang menjadi mantra menuju keheningan. Agar setiap kita mampu mengenali diri sendiri dan setiap kisah yang singgah dalam rongga – rongga imajinasi maupun kenyataan hidup.
Yg tiba dan yg hilang
Menjadi sesuatu yang lumrah. Akan selalu menjadi penghias setiap cerita dalam kidung sunyi ketika senja datang. Yang berlalu akan terus berlalu meninggalkan setiap kita menuju arah yang terkadang tidak setujuan. Menuju arah yang terkadang tidak pasti dan penuh aral. Tetapi yang hilang juga bisa kembali jika suara alam telah memanggil dan berseru. Entah kapan masanya.
Yakinlah bahwa bersama kepergian pasti ada kedatangan
Masa yang sudah menjadi ketentuan yang mungkin lagi dihindari atas seruan alam dan setiap kita hanya bisa berjalan menuju arah yang sama dengan langkah – langkah yang mungkin terasa berat. Atau segudang perasaan yang tak pernah terucap saat hari mulai senja. Atau batu – batu yang membebani setiap kita yang tak mampu terpecahkan oleh panasnya sorot mentari.

Hanya butuh semenit untuk mengenal seseorang
Karena setiap kita sama – sama memiliki mulut untuk saling berujar. Karena setiap kita saling menyapa dan sama – sama mendengar suara.
Satu jam untuk menjadi seorang teman
Karena hanya butuh kepercayaan seperti kita percaya pada matahari yang terbit esok pagi. Seperti kita percaya pada malam yang pasti datang saat senja beranjak dewasa.
Satu hari untuk mencintai seseorang
Dan setiap kita punya hati yang mampu berbicara melalui banyak bahasa. Mata setiap kita masih memiliki mulut untuk berkata – kata. Telinga setiap kita masih punya mulut untuk menentukan salah atau benar. Dan jiwa kita masih punya suara untuk menentukan haruskah kita melanjutkan perbincangan malam ini atau haruskah kita usaikan saja cerita ini. Maka buailah jiwa – jiwa setiap kita agar mampu menjadi jiwa sang pembaca nurani.

Tapi butuh waktu yang sangat panjang bahkan berabad untuk melupakan seseorang
Hanya waktu yang menjadi penentu untuk melukiskan setiap kisah yang telah tertanam disanubari. Maka pelajarilah setiap kisah itu bersama waktu yang masih setia menemani. Begitu luas dan dalam tabir yang belum terungkap didalam kisah singkat malam ini dan engkau masih butuh pengertian sekalian seruan alam yang harus terjawab oleh jiwa – jiwa kecilmu itu. Dan setiap kita tak akan mampu begitu saja melepaskan renungan – renungan yang telah terjadi hanya dalam sesaat. Butuh waktu yang sangat panjang dan ketegaran jiwa untuk itu. Untuk selalu berjalan di lorong yang terkadang gelap terkadang terang tanpa sisi.

Songgoriti, Malang 2007
Untuk Fitra Romansza - Blitar

Puisi Religi

0 comments

Mencari Mu

kepada siapa aku mengadukan semua ini

kepada siapa pula kuserahkan semua gundah di jiwa

jika setetes pengertian dalam hasrat tak lagi sepakat

aku hanyalah manusia yang sama saperti manusia lain nya

sama - sama lemah

sama - sama tak punya daya untuk mengarungi samudera dan biduk

tapi mungkin aku sedikit berbeda dari yang lain karena aku masih punya jiwa

jiwa yang terpatri dalam dalam bersama roh ku yang bersikukuh

Tuhan...aku mencari Mu sampai di penghujung nafasku

Puisi Religi

0 comments
Manusia hanyalah setetes dari pijaran yang tak tampak oleh mata
Manusia hanyalah sekeping dari segumpal yang kokoh
Dan ..aku hanyalah sebagian dari setetes itu…
Maka …kecil sekali aku ini

Novel"Sebuah Rahasia" - Kisah Nyata Bag Awal

0 comments
Novel"Sebuah Rahasia"

Novel ini saya tulis semenjak lima tahun yang lalu meski belum sempurna benar namun setidaknya novel ini telah mewakili perasaan saya sebagai seorang penulis. Beberapa kali sudah sempat saya bukukan dan dibaca teman - teman dekat hanya sebagai referensi sekedar minta kritik maupun saran dari sudutpandang mereka. Dan jika ada diantara para pembaca blog saya yang berkeinginan membacanya Silahkan Hubungi Email Saya (dhimasyobelfm@yahoo.com)

Sedikit Tentang Novel "Diary Terakhir" Cuma 100 Dialog..Lainnya Nyusul Ya

0 comments
Malam itu Jingga merasakan kebahagiaan yang cukup dalam di hatinya namun segera sirna karena harus merelakan kepergian Randy menuju kota Surabaya gara – gara ibunya sakit keras dan akan segera dioperasi besok siang Jingga tak mampu berbuat banyak selain mendoakan kepergian Randy_pacarnya itu_dengan ketulusan cintanya.

Jingga mengamati sebuah buku diary kecil pemberian Randy dengan hati berbunga – bunga apalagi katanya ada puisi yang sengaja ditulis khusus buat dirinya Jingga pun memutar lagu – lagu Dewa19 seperti apa yang pesankan Randy  helai demi helai dibuka dan dihayatinya setiap coretan – coretan yang mengandung makna cinta. Randy memang orang yang romantis itu bisa dilihat dari apa yang ditulisnya didalam buku diary kecil tersebut. Jingga mengulang – ulang puisi cinta yang dibacanya sambil menikmati iringan lagu – lagunya Dewa19 yang mengalun perlahan tapi pasti dari tape recordernya entahlah mungkin Jingga terharu atas apa yang sudah ditulisnya dalam puisi itu



Yang Berminat Membaca Naskah Dramanya Silahkan Hubungi Email Saya

Puisi Religi

0 comments
Restu Illahi

Aku melupakan masa laluku dengan sesuatu dan aku mendengarmu, dan aku mendengar iringan musik di rongga jiwa yang menggetarkan alam. Aku sekarang tau bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi dari pada langit dan lebih dalam dari pada lautan, lebih asing dari pada kehidupan dan keheningan jiwa. Dan salahlah bagi mereka yang mengira bahwa Cinta itu datang karena pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tidak tercipta dalam sesaat, maka ia tak akan tercipta bertahun-tahun.

Kemarin engkau seperti saudaraku yang menemani kehidupanku dan bersama-sama dalam asuhan tutur mentari. Dan sekarang aku merasakan kehadiran sesuatu yang lebih asing, suatu percampuran rasa takut, cemas dan bimbang yang tak kukenali yang memenuhi hatiku dengan duka cita.

Dan siapa yang akan percaya pada kisah ini, siapa yang akan percaya bahwa kisah itu telah membawa sirna hambatan-hambatan jiwa yang penuh keraguan. Dan mereka masih tak percaya karena mereka tak tahu bahwa Cinta adalah satu-satunya bunga yang tumbuh dan berbunga tanpa bantuan musim dan iklim. Dan Tangan Tuhan telah mengakrabkan setiap roh sebelum kelahiran dan kehidupan manusia tidak bermula dari rahim dan tak pernah berakhir diliang kubur.

Segala yang dilakukan insan dengan penuh rahasia dimalam hari akan menjadi jelas terbaca disiang hari. Tingkah laku yang disembunyikan hari ini, akan diteriakan disetiap jalanan esok pagi. Dan jika sang prahara memisahkan kita dilautan yang buas ini, sang bayu akan menyatukan kita dipantai yang tenang, dan jika hidup ini membantai kita, maut akan menyatukan kita. Hati nurani wanita tak kan berubah oleh waktu dan musim bahkan jika mati abadi. Dan hati itu tak kan pernah hilang Mokswa. Hati wanita seperti sebidang padang yang berubah menjadi medan perang, jika pohon-pohon tumbang, terbakar dan batu-batu berubah menjadi merah karena darah dan bumi ditanami tulang-tulang dan tengkorak, maka ia akan tenang dan memulai pekerjaan di fajar dini. Dan aku ingin menjadi apa yang Kau sukai.

Besok takdir akan menempatkan dirimu-diriku ditengah-tengah sebuah keluarga yang damai, namun takdir akan mengirimku kedalam medan perang berdarah - darah. Engkau akan berada dirumah dalam damai bersama keindahan. Engkau akan memasuki gerbang kehidupan, sementara aku akan menjalani ketakutan, sementara aku akan memasuki kematian. Engkau akan diterima dengan iringan tanah sementara aku akan berada dalam kesunyian, asing dalam kesepian dan aku akan membangun patung cinta dan memujanya, bersama Restu Illahi.

Aku tidak takut pada kisahku, karena orang-orang yang tenggelam tidak takut basah kuyup. Aku hanya cemas kalau engkau jatuh dalam jebakan dan menjadi mangsa. Engkau masih merdeka seperti sinar surya, engkau tak perlu takut karena aku tak pernah takut pada takdir yang menancapkan anak panahnya didadaku. Dan aku merasa dahaga jiwaku kian meradang, namun dahaga jiwa lebih manis dan ketakutan lebih terhormat dari keselamatan tubuh. Dan engkau masih berada dipuncak kehidupan, engkau bisa berjalan dengan merdeka menempuh kehidupan yang luas dan lapang. Engkau bebas bersama obor nurani yang menerangi jalanmu. Engkau bisa berfikir, berbicara dan berbuat sesukamu dan engkau bisa mengukir namamu diwajah bumi dengan angan-angan yang memang maha dahsyat. Dan kini aku merasa bagai seekor burung yang terbang yang menyaksikan keindahan padang kalbu nurani dan terbang mengharap pada alam.

Dalam hidup ada sesuatu yang lebih berharga dan lebih tinggi dari pada hasrat maya. Dan aku merasakan sesuatu itu menelanjangi perasaanku untuk menuju keabadian rasa. Ada sesuatu yang lebih agung dan murni dari pada yang diucapkan mulut. Keheningan menerangi jiwa-jiwa dan berbisik kehati dan jantung lalu bersatu dalam rasa. Keheningan menyadarkan aku bahwa tubuhku tidak lebih dari penjara dan bahwa dunia adalah pengasingan.

Dan seorang wanita yang telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran yang sekaligus nyata dan semu. Yang hanya bisa dipahami oleh Cinta dan Rasa dan hanya bisa tersentuh dengan Kebajikan bukan Bentuk Wujud.

Aku hanyalah jiwa yang penuh luka yang menemukan kedamaian dalam kesendirian dan memiliki tangan sutra yang lembut namun dengan jemarinya yang perkasa, meremas jantung dan membuatnya terasa perih. Dan kesendirian merupakan sekumpulan cerita duka yang merindu damai puji-pujian kepada Yang Esa. Dan akulah rasa yang bertahta dalam istana itu, dan aku masih diam merajam pernuh rasa.

Dan aku bersama jiwaku bertanya-tanya, kenapa tidak segera hilang dari ruang sempit ini, ruang yang hanya menyesakkan nafas harapanku. Kenapa engkau masih seperti hantu dan mengganggu jalan pikiranku. Kenapa engkau masih takut pada kisahmu sendiri.

Dan cobalah engkau lihat, engkau renungkan, betapa waktu telah merubah segalanya. Merubah jalan itu menjadi berduri dan meninggalkan kisah itu dalam puing-puing luluh lantak tanpa sisa yang terbaca dan termakna oleh jiwa yang mati Merubah kehidupan aku dan jiwaku menjadi renta. Merubah pijakan kakiku tak sekuat masa muda kisah itu. Dan hampir membuatku jatuh tersungkur memeluk bumi dan misterinya.

Berlalulah yang hendak berlalu karena dunia memang tidak ada yang tidak berlalu. Karena semua kisah tidak ada yang tidak berlalu. Dan aku masih mampu untuk bernyanyi menghibur sahabat damaiku yang bertahta dijiwa. Dialah rasa yang selama ini selalu menemani, menghibur, dan memberikan kekuatan. Sebuah kekuatan yang tak tergoyahkan oleh apapun, sekuat apapun, sekeras apapun kecuali kuasa-Nya.

Hanya kedamaian dan ketenangan yang akan menemaniku dalam setiap langkah jejakku. Hanya kebisuan yang pasti menjadi teman berbicara beserta gelitik jiwaku yang selalu berbisik – bisik lirih menguatkan. Dan senyuman senja itu menjadi restuku menjadi restu dari ilahi robbi. Bersama malam yang hening bersama hening yang senyap dan kesenyapan itu memberiku lentera sangat terang dalam keabadian jiwa.Semuanya sudah terlalu asing bagi jiwaku namun justru semakin bisa kukenali diri ini bersama gelitik jiwa yang seakan tersenyum simpul dan bisikan – bisikan lirih sang penjaga malam.

Akulah yang akan terus menjadi penuntunmu menuju sebuah tahta yang sangat tinggi tak terjangkau tangan – tangan setan. Akulah yang menjadi penopang bahtera ketika mulai goyah dan miring jalannya. Akulah yang selalu menjadi pijakan ketika engkau melintas dijalanan penuh duri – duri setajam belati. Akulah yang menjadi penggali tanah untuk engkau tanami benih – benih kehidupan sebagai pertanda pergantian usia.

Puisi Religi

0 comments

aku dan nafasku “

Aku semakin tak mengerti atas apa yang telah terjadi pada hidupku ini

dan aku semakin tak punya rasa takut untuk terus menapaki setiap langkah yang menantang di depanku

karena aku adalah waktu yang mengisi setiap hela nafas keheningan malam dan aku adalah penjara bagi setiap sisi yang memuja bayangan tanpa wujud

maka

jadilah aku jadilah waktu jadilah denyut untuk jantungmu sendiri supaya engkau melangkah dengan jiwa pemberanimu bukan jiwa pemberontak yang berprinsip pada birahi

Sunday, 07-05-07

on 17.56

Puisi Religi

0 comments
Penghujung Nafasku

kepada siapa aku mengadukan semua ini
kepada siapa pula kuserahkan semua gundah di jiwa
jika setetes pengertian dalam hasrat tak lagi sepakat

aku hanyalah manusia yang sama saperti manusia lain nya
sama - sama lemah
sama - sama tak punya daya untuk mengarungi samudera dan biduk
tapi mungkin aku sedikit berbeda dari yang lain karena aku masih punya jiwa
jiwa yang terpatri dalam dalam bersama roh ku yang bersikukuh

Tuhan...aku mencari Mu sampai di penghujung nafasku

Pasang Iklan Gratis