Mengatasi Trauma Masa Lalu
PromediaNew's_Masa lalu mungkin saja masih dan terus menghantui perjalanan kisah hidup setiap kita entah itu kenangan yang menarik, indah , menyenangkan atau bahkan kenangan menyedihkan dan menyebalkan sekalipun. Mungkin saja tidak semua kenangan tersebut bisa memberikan motivasi pada kinerja anda sehingga kadang - kadang menimbulkan stress dan trauma yang mendalam. Tetapi semoga setiap kita bisa menghadapi segala problematika kehidupan yang memang harus dihadapi buka di ingkari berikut beberapa triknya :
1. Analisa
Menganalisa penyebab trauma kita?! Yup. Cari tempat yang tenang, fokuskan pikiran dan ingatlah apa yang sudah terjadi…semua penyakit pasti ada obatnya, dan bila kita menemukan penyebabnya, insya Allah kita juga bisa membuat penawarnya sendiri.
Menganalisa penyebab trauma kita?! Yup. Cari tempat yang tenang, fokuskan pikiran dan ingatlah apa yang sudah terjadi…semua penyakit pasti ada obatnya, dan bila kita menemukan penyebabnya, insya Allah kita juga bisa membuat penawarnya sendiri.
2. Let it flow
Apapun yg sudah terjadi tentu sudah ditulis-Nya dan kita hanya bisa ambil hikmahnya. Jika itu buruk maka berusahalah untuk memperbaikinya dan jangan sampai terulang lagi. Biarkan semuanya dipupus waktu karena waktu adalah obat yg terbaik.
3. Hadapi, dan jangan takut!
Ya, hadapi saja dan jangan pernah takut karena sesuatu yang buruk telah meninggalkan bekas yang begitu dalam pada diri kita (secara psikologis). Ketakutan hanya akan mengurung kita dalam trauma berkepanjangan…dan akan membuat kita pesimis dalam memandang dan menjalani hidup.
4. Having fun
Lakukan hal-hal yang menyenangkan yang membuat kita tak punya waktu untuk flashback pada penyebab trauma kita. Suasana yang menyenangkan akan membuat kondisi kejiwaan kita jadi rileks juga.
5. Berprasangka baik
Allah sudah berjanji bahwa Dia tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hambaNya. Segala ketentuanNya yang baik atau buruk…ber-husnudzan saja. Jika Dia menguji kita, maka itu artinya Dia masih sayang kita. Jangan jadikan itu sebagai pemicu trauma…tapi sebagai ajang koreksi diri. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut pandanganNya baik, begitu pula sebaliknya.
6. Take it or leave it!
Setuju dengan kutipan di atas. Itu adalah pilihan. Jika kita memilih seperti seekor burung yang terus terkurung di dalam sangkarnya…maka kita tak bisa melihat indahnya dunia, tak bisa mensyukuri nikmat yang sudah kita dapatkan sampai hari ini. Jika kita meninggalkan trauma itu…maka kita telah memperbarui hidup kita. Pilihan itu ada pada kita sendiri. Kalaupun terus terkurung dalam trauma itu, maka itu adalah sebuah kesalahan karena hidup terus berputar.
7. Berdoa
Ada ikhtiar pasti ada doa juga. Jika salah satunya kurang maka akan sia-sia saja. Setelah kita berusaha maka berdoalah agar Allah selalu memberi kekuatan pada kita agar bersabar dalam hidup…termasuk juga dalam menindak trauma kita. Sebenarnya Dia tak pernah memberi kita trauma…hanya saja kita yang menanggapinya terlalu berlebihan sehingga menjadi sebuah trauma psikologis yang berkepanjangan. Kita yang mengubah trauma itu.
Sumber : http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=16641.0
0 comments:
Post a Comment