Selamat Datang Di Kota Batik Pekalongan.Portal Penulis Pekalongan Dan Sekitarnya.Sahabat Media Juga Dapat Mengirimkan Informasi Sekitar Pekalongan Melalui Email : dhimashr@gmail.com Atau Sms Online Di 0815 480 92192***###########***Swanten Qustique Lagi Nyari Singer Cewe Yang Suka Banget Ma Lagu2nya Nicky Astrea. Yang Merasa Punya Hoby Nge Rock Dengan Bit Bit Slow Silahkan Persiapkan Mental Buat Gabung Bareng Kita Yaaak. Wilayah Comal Bojong Sragi Diutamakan Untuk Mempermudah Jarak Tempuh.SMS Dulu Juga Boleh......

Monday, 5 July 2010

Berita Hari Ini » Essay_Elpijiku Sayang, Ada Apa Denganmu ?

Essay_Elpijiku Sayang, Ada Apa Denganmu ?

0 comments

Elpijiku Sayang, Ada Apa Denganmu ?
Oleh : Dhimas HR
Sanggar Media Kusuma

PromediaNew’s_Fenomena ledakan tabung gas elpiji (3kilogram) seakan tak pernah habis menjadi topik pemberitaan di media massa. Demikian juga halnya dengan bertambah banyaknya korban – korban akibat dari ledakan tersebut khususnya ibu – ibu yang bersahabat dengan dapur belum lagi jika dihitung dari kerugian materiil (bangunan) yang tentunya tidak akan ada yang mau bertanggunjawab .

Lalu apa yang sebenarnya bermasalah dengan tabung gas elpiji kita tersayang yang katanya ditujukan untuk membantu permasalahan rakyat dalam rangka menghemat bbm bersubsidi. Tabung yang mungil berwarna hijau muda seringkali menjadi momok bagi ibu – ibu yang memang bersahabat dengan dapur sehari – harinya belum lagi jika menyaksikan pemberitaan yang ditelevisi akhir – akhir ini yang cukup mengenaskan. Apa yang sebenarnya perlu diperbaiki apakah tabungnya, Regulatornya, kompornya atau justru SDM – SDM nya yang perlu diperbaiki. Semua masih samar seolah tak pernah mendapat jawaban pasti. Lagi pula rakyat juga sudah terlalu bingung harus mengadu kemana lagi.

Mestinya rakyat sebagai pengguna tak perlu merasa cemas dalam hal penggunaan elpiji cantik ini sebab kita ini suka tidak suka senang tidak senang ya harus senang toh akhirnya kita harus menggunakan juga elpiji yang sudah diprogramkan oleh pemerintah begitupun dengan tabung – tabung mungil cantik tersebut apalagi harga minyak tanah melambung tinggi setinggi langit yang hampir hampir tak terjangkau bagi kantong – kantong ekonomi lemah. Jika saja banyak mau mengerti peliknya kesusahan arus bawah tentunya bukan lagi sekadar memikirkan jalan keluar tetapi lebih kepada langkah nyata.

Mestinya pihak penyelenggara program harus membuat peralatan yang benar – benar optimal mulai dari tabung selang regulator juga kompornya, seharusnya dengan kualitas yang benar – benar super jangan hanya gara – gara dibagikan (Katanya Gratis) ke rakyat lantas kualitasnya juga setengah setengah saja, tidak sempurna bahkan terkesan asal – asalan saja. Yang kita tahu adalah bagaimana agar memakai alat ini tanpa rasa cemas meski sejujurnya tetap saja cemas dan masih terus menggunakannya karena ya memang harus menggunakannya.

Saya berandai – andai
Seandainya tabung mungil cantik itu lebih aman, selangnya juga lebih maksimal kalau bisa sekaligus dilengkapi spedo sehingga tahu kapan gasnya akan habis sehingga pemakai lebih nyaman. Sementara ini peralatan yang dibagikan kepada rakyat khan kesannya peralatan yang biasa – biasa saja kenapa sich bukan yang sempurna sekalian. Tentunya ini akan menjadi sesuatu yang lebih bermakna bagi setiap kita.

Kemudian masalah pengawasan mestinya memang menjadi tanggungjawab bersama artinya artinya sama – sama saling memberikan informasi jika seandainya terdapat tindakan penyelewengan. Namun sayangnya akses untuk menuju kearah itu sangat sulit diwujudkan karena sebagian besar pengguna gas elpiji ini bukan kaum terdidik seperti yang digembar gemborkan para ahli ditelevisi. Ingat ! tidak semua pengguna kompor dan gas elpiji ini memiliki pehamanan tentang tatacara yang baik dan benar apalagi langkah – langkah pencegahan seperti yang juga seringkali menjadi tema besar di dialog – dialog televisi, lagipula masyarakat di negeri ini tidak banyak yang suka mendengarkan acara dialog kecenderungan menonton sinetron masih sangat tinggi.

Apalagi yang dapat kami harapkan dari semua peristiwa yang sudah terjadi ini ? akankah pemerintah kita selaku penyenggara Negara mampu mewujudkan mimpi rakyatnya agar lebih nyaman menjalani hidupnya. Belum lagi harus memikirkan biaya pendidikan anak – anaknya yang juga semakin menggila. Semoga saja segera ada perbaikan dan pembaharuan dalam pengelolaan elpiji ku tersayang ini. Dan semoga ini juga menjadi perwakilan suara hati rakyatku di negeri tercinta ini.

Bekalnews

0 comments:

Pasang Iklan Gratis