kau ucapkan banyak kalimat manis untuk menyanjungku
kau juga seakan tulus menemani langkah - langkahku
kemana pun
dalam suasana sedih, ataupun suka cita kau memang selalu hadir
selalu memberikan sesuatu yang mungkin hanya milikmu
dan akupun terlena atas semua itu..
tenang sekali rasanya bersanding dengan semua yang kau miliki
nyaman hati ini ketika hening datang sehingga fajar
dan kau selalu menjadi terang dalam ruang pekat di sisi hati kecilku ini.
bukan waktu yang pendek antara kita
meski masih bisa di hitung dengan jari
tetapi ....waktu adalah waktu yang tak mungkin terulang
segala sesuatu yang terjadi atasnya akan selalu bergulir dan hilang
semuanya kita rajut helai demi helai
semuanya kita bangun sebilah demi sebilah
dan semuanya semakin kokoh ketika rasa itu seakan menyatu dalam hening
Aku tau bahwasanya aku tak seperti yang lainnya yang mungkin harapanmu. tapi aku sadar bahwa aku dan kau telah searah dan tujuan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membuka tabir di antara kita berdua...tinggal menunggu waktu.sayang.
hari ini, setelah tiga tahun lamanya kita bersama dalam banyak hal, dalam banyak suka duka,dalam sebuah jalinan kesucian arah akhirnya kau memilih untuk berhenti di persimpangan yang menikung. Di persimpangan itu aku terhenyak atas apa yang kau putuskan, sebuah keputusan membuatku tak henti - hentinya berfikir tentang siapa dirimu yang sebenarnya. bagaimana tidak ? tiga tahun lamanya kita berdua meski terkadang banyak aral banyak kerikil tajam yang kita lewati dan kita pun saling membantu saling membina tapi sejenak kau putuskan hanya karena seseorang yang katamu baru dua bulan ini singgah di hatimu.
Ya Tuhan apa salahku apa dosaku hingga menerima semua ini.
Dua Bulan...??
Aneh rasanya mendengar alasanmu yang selalu tak jelas. sebuah alasan yang kau ungkap berdasar keputusan sesaat hanya sebagai jalan untuk menjauh dari sisiku. dan kau seakan tak pernah merasa bersalah atas semua ini. Tuhan beri hamba Mu keteguhan hati menerima semua ini.Berilah Hamba Mu jalan terang menuju ridho Mu atas keteledoranya dengan semua alasan yang selalu di bangga - banggakan itu. Ya aku tau jika aku memang belum pernah memberi kejelasan atas kebersamaan kita selama ini tapi apa kau tak pernah mengerti tentang gelitik hati di antara kita saat berbagi nuansa. saat kita merajut semua selama tiga tahun ini. jika memang kau demikian kenapa begitu mudah jalanmu berubah hanya demi waktu yang dua bulan itu ?
Aku tak akan bertanya lagi kenapa kau tega melakukan ini, yang jelas musnah sudah puing - puing yang telah kita bina bersama selama ini meski tinggal selangkah lagi,hilang semua rajutan - rajutan indah yang
meski tertatih dan penuh duri tajam aku jalani demi kau selama ini dan
jujur aku katakan tak akan ada kisah setelah idul fitri ini karena rencana
ku dan keluargaku telah kau buang jauh - jauh dan dan lagi tampak oleh mata,
bahkan bathinmu.
Demi mata bathinku dan semua mata yang membaca tulisan ini aku hanya bisa ucapkan terima kasih untuk waktu dan segala permintaan yang pernah kau mohonkan padaku siang, malam dan kapanpun. Demi jiwaku yang tinggal sekeping aku hanya ingin mengucap syukurku pada sang penjaga kalbu atas risalah alam ini sehingga dapat ku mengerti tentang segala kisah ini. semoga kau menempuh jalan yang lurus dan senantiasa dalam bimbingan Nya serta tenang saat berbagi canda tawamu dengannya yang telah bertahta di mahligaiku saat ini.
selamat tinggal masa lalu sampai jumpa lagi dalam episode selanjutnya meski hanya dalam renungan jiwa. dan ku ucapkan selamat datang cahaya baru ku kan selalu menanti mu bersama nyanyian bunga malam dan tarian burung - burung kipas yang bersayap putih.
Di Kisahkan Oleh : Dhimas HR
Sumber : Eka
kau juga seakan tulus menemani langkah - langkahku
kemana pun
dalam suasana sedih, ataupun suka cita kau memang selalu hadir
selalu memberikan sesuatu yang mungkin hanya milikmu
dan akupun terlena atas semua itu..
tenang sekali rasanya bersanding dengan semua yang kau miliki
nyaman hati ini ketika hening datang sehingga fajar
dan kau selalu menjadi terang dalam ruang pekat di sisi hati kecilku ini.
bukan waktu yang pendek antara kita
meski masih bisa di hitung dengan jari
tetapi ....waktu adalah waktu yang tak mungkin terulang
segala sesuatu yang terjadi atasnya akan selalu bergulir dan hilang
semuanya kita rajut helai demi helai
semuanya kita bangun sebilah demi sebilah
dan semuanya semakin kokoh ketika rasa itu seakan menyatu dalam hening
Aku tau bahwasanya aku tak seperti yang lainnya yang mungkin harapanmu. tapi aku sadar bahwa aku dan kau telah searah dan tujuan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membuka tabir di antara kita berdua...tinggal menunggu waktu.sayang.
hari ini, setelah tiga tahun lamanya kita bersama dalam banyak hal, dalam banyak suka duka,dalam sebuah jalinan kesucian arah akhirnya kau memilih untuk berhenti di persimpangan yang menikung. Di persimpangan itu aku terhenyak atas apa yang kau putuskan, sebuah keputusan membuatku tak henti - hentinya berfikir tentang siapa dirimu yang sebenarnya. bagaimana tidak ? tiga tahun lamanya kita berdua meski terkadang banyak aral banyak kerikil tajam yang kita lewati dan kita pun saling membantu saling membina tapi sejenak kau putuskan hanya karena seseorang yang katamu baru dua bulan ini singgah di hatimu.
Ya Tuhan apa salahku apa dosaku hingga menerima semua ini.
Dua Bulan...??
Aneh rasanya mendengar alasanmu yang selalu tak jelas. sebuah alasan yang kau ungkap berdasar keputusan sesaat hanya sebagai jalan untuk menjauh dari sisiku. dan kau seakan tak pernah merasa bersalah atas semua ini. Tuhan beri hamba Mu keteguhan hati menerima semua ini.Berilah Hamba Mu jalan terang menuju ridho Mu atas keteledoranya dengan semua alasan yang selalu di bangga - banggakan itu. Ya aku tau jika aku memang belum pernah memberi kejelasan atas kebersamaan kita selama ini tapi apa kau tak pernah mengerti tentang gelitik hati di antara kita saat berbagi nuansa. saat kita merajut semua selama tiga tahun ini. jika memang kau demikian kenapa begitu mudah jalanmu berubah hanya demi waktu yang dua bulan itu ?
Aku tak akan bertanya lagi kenapa kau tega melakukan ini, yang jelas musnah sudah puing - puing yang telah kita bina bersama selama ini meski tinggal selangkah lagi,hilang semua rajutan - rajutan indah yang
meski tertatih dan penuh duri tajam aku jalani demi kau selama ini dan
jujur aku katakan tak akan ada kisah setelah idul fitri ini karena rencana
ku dan keluargaku telah kau buang jauh - jauh dan dan lagi tampak oleh mata,
bahkan bathinmu.
Demi mata bathinku dan semua mata yang membaca tulisan ini aku hanya bisa ucapkan terima kasih untuk waktu dan segala permintaan yang pernah kau mohonkan padaku siang, malam dan kapanpun. Demi jiwaku yang tinggal sekeping aku hanya ingin mengucap syukurku pada sang penjaga kalbu atas risalah alam ini sehingga dapat ku mengerti tentang segala kisah ini. semoga kau menempuh jalan yang lurus dan senantiasa dalam bimbingan Nya serta tenang saat berbagi canda tawamu dengannya yang telah bertahta di mahligaiku saat ini.
selamat tinggal masa lalu sampai jumpa lagi dalam episode selanjutnya meski hanya dalam renungan jiwa. dan ku ucapkan selamat datang cahaya baru ku kan selalu menanti mu bersama nyanyian bunga malam dan tarian burung - burung kipas yang bersayap putih.
Di Kisahkan Oleh : Dhimas HR
Sumber : Eka
0 comments:
Post a Comment