Seribu Jalan Membuatmu Kembali Oleh Amanina Zahra
PromediaStory's_
Sekarang, meski kau adalah ombak yg enggan membelai kaki, Namun aku tetap berdo'a agar kau mau datang menghampiri, mengajakku bermain di sepanjang bibir pantai, menikmati sejuknya udara pesisir dg menyerutup air kelapa muda, atau membuat replika kerajaan dari pasir.
Sekarang, meski kau adalah sebuah bayangan di atas pasir yang berlari saat coba kudekati, Namun aku tetap terus meminta Tuhan menjadikan kita ikan kembar yg selalu berenang beriringan. Menjelajahi satu demi satu rongga karang, melompat indah menembus permukaan, juga saling berpegangan saat arus deras mengancam.
Sekarang, meski kau adalah hujan tanpa rintik yg tak ingin menyudahi kemarau. Namun aku selalu memohon agar Tuhan bersedia meminjamkan perahu ajaibnya. Perahu ajaib yg dapat mengerti kapan kita merindukan keheningan di tengah laut, kapan kita ingin bermain dg gemericik ombak, dan ia akan mengerti tempat dimana kita dapat menjaring lobster dg mudah.
Dan kelak, saat aku (yg dg jari tangan mencekeram erat tali layang-layang berbentuk hati) tlah berdiri tepat di depanmu, ku mohon kau jangan menjadi angin yg tanpa rupa, pergi begitu saja..
Sebab kuda itu akan marah dan membawamu lari ke ujung senja, menyaksikan aku yg terlanjur menjadi langit redup, menjadi burung yg keluar dari formasi, juga menjadi perahu yg tak pernah menepi.
Seperti itulah aku,
Jika kau tetap ingin menjauh pergi..
namun biarpun air di seluruh bumi ini mengering,
Sahabat tetaplah Sahabat.
Dengan kelebihan dan kekurangan.
Dengan kesalahan dan kelapangan hati tuk memaafkan.
Dengan tangan yg siap menunjukkan arah yg benar dan bahu yg setia menjadi sandaran.
Sahabat tetaplah sahabat.
0 comments:
Post a Comment