PromediaStory's_
Ketika mendung mewakili kemelut hati, Dan hujan menggantikan tangis yg hampir habis,
Tulang kakiku bergetar,
menopang tegaknya tubuh di tengah padang ilalang,
Menatap rekahan mentari yg terhalang awan hitam
Berbalut dinginnya subuh, dan berteman aroma sang fajar
Aku sadar,
Kau tlah kembali ke rumah,
Hanyut bersama ratusan lebar bunga mawar,
Beriringan dg harmoni sendu, yg merintih pilu
Saat untuk pertama kalinya kau kaku,
Diam, dan siap di antar pulang..
Dengarkanlah,..
Meski ku tahu kau tak bisa mendengar ucapku,
Dan meski jarak tlah memutuskan waktu,
Namun ku berharap Tuhan membisikimu lewat gemuruh tanah,
Atau liukan akar yg menerobos ke bumi..
Percayakah engkau,
Bahwa wajahmu tak pernah layu tuk hadir di setiap mimpiku,
Senyum kecilmu tak pernah lepas dari kalbuku..
Tuhan..
Ukirkanlah wajahnya di setitik embun di dedaunan..
Atau tegakkanlah bayangnya di antara kabut pagi..
Agar ku dapat tenang, menapaki hari ini..
I Miss U So...
0 comments:
Post a Comment