Apa Dan Siapa KH Wahid Hasyim
PromediaNews_Semenjak berkenalan, KH Syaifuddin Zuhri sering sekali menyertai KH. A Wahid Hasyim dalam perjalanan perjuangan, menghadiri pertemuan politik, mengunjungi tokoh-tokoh ulama dan pemimpin pemimpin ormas dan lain sebagainya.
Semenjak tahun 1939 KH. A Wahid Hasyim dipercaya menjabat sebagai Ketua MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia), sebuah badan federasi NU, Muhammadiyah, PSII, PII, Al-Irsyad, Persis. Sehubungan dengan jabatannya di MIAI, KH A. Wahid Hasyim juga kemudain duduk pula dalam kepemimpinan Presidium Korindo (Kongres rakyat Indonesia), sebuah proyek perjuangan bersama GAPI (Gabungan Partai Politik Indonesia). Hampir seluruh kota-kota di pulau Jawa mereka singgahi salama zaman pendudukan militer Jepang dan zaman Revolusi fisik (1945-1949), baik untuk urusan politik maupun pertahanan TAir selama perang kemerdekaan.
Selama kurang lebih 14 tahun KH Syaifuddin Zuhri memperoleh kesempatan untuk mengenal lebih dekat KH A. Wahid Hasyim. Sehingga KH A. Wahid Hasyim telah memberi bekas mendalam bagi pertumbuhan karakternya sebagai seorang pemuda yang berusia sekitar 25 tahun.
Perkenalan ini terus berjalan hingga 5 hari sebelum KH A. Wahid Hasyim wafat pada tanggal 19 April 1953 dalam usia 39 tahun. Wafat ketika sedang malakukan tugas selaku Ketua Umum Pengurus Besar NU (partai politik yang berusia 2 tahun setelah memisahkan diri dari partai Masyumi).
Musibah itu terjadi tatkala KH A. Wahid Hasyim mengalami kecelakan mobil di desa Cimindi dekat Cimahi Bandung dalam perjalanan menuju ke Sumedang. Pada hari wafatnya KH A. Wahid Hasyim telah lebih dari 7 tahun menjalani puasa sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari yang dilarang oleh Islam untuk menjalani
puasa (Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Tasriq) Klik Untuk Info Selanjutnya
0 comments:
Post a Comment