Selamat Datang Di Kota Batik Pekalongan.Portal Penulis Pekalongan Dan Sekitarnya.Sahabat Media Juga Dapat Mengirimkan Informasi Sekitar Pekalongan Melalui Email : dhimashr@gmail.com Atau Sms Online Di 0815 480 92192***###########***Swanten Qustique Lagi Nyari Singer Cewe Yang Suka Banget Ma Lagu2nya Nicky Astrea. Yang Merasa Punya Hoby Nge Rock Dengan Bit Bit Slow Silahkan Persiapkan Mental Buat Gabung Bareng Kita Yaaak. Wilayah Comal Bojong Sragi Diutamakan Untuk Mempermudah Jarak Tempuh.SMS Dulu Juga Boleh......

Wednesday, 15 December 2010

Berita Hari Ini » Kumpul Penulis

Kumpul Penulis

0 comments
Euphoria Timnas Indonesia
Oleh : Dhimas HR
Sanggar Media Kusuma

PromediaNew’s_Kebangkitan persepak bolaan Indonesia tampaknya sudah dimulai. Tim sepakbola Nasional kita nampaknya sudah haus prestasi diranah Asia maupun Internasional. Itu dibuktikan dalam laga piala AFF kali ini. Dari beberapa kali laga tanding tim nasional kita berhasil menaklukan lawan – lawannya dengan membanggakan. Dengan gaya permainan sepakbola yang telah berubah bahkan banyak sekali perubahan sikap dan mental pemainnya mendekati gaya permainan di daratan Eropa sana.

Tim sepakbola nasional kita seolah ingin mengubur citra lama dan bangkit dari keterpurukan masa lalu. Dulu memang saya sendiri tidak begitu respek dengan gaya permainan pesepakbola Indonesia entah itu pemain tim – tim lokal atau bahkan tim nasional sekalipun. Karena menurut pengamatan saya_Meskipun Hanya Pengamat Amatiran_gaya permainan sepakbola yang dianut adalah gaya permainan “Kayu” sehingga semuanya tidak indah tidak enak dinikmati. Permainan yang seringkali hanya mengandalkan kekerasan dilapangan kerap terjadi sehingga citra yang penonton lihat pun hanya citra yang jelek. Emosional para pemain dilapangan lebih menonjol daripada strateginya sehingga akan mudah dipancing lawan tentunya. Citra permainan yang jelek dan kasar memang pantas disandang oleh para pemain sepakbola Indonesia.

Namun ternyata pencitraan tersebut perlahan – lahan mulai diperbaiki oleh pemain sepakbola kita. Entahlah, apa mungkin mereka sudah mulai mau belajar untuk mengendalikan emosi dilapangan dan mempertajam strategi permainannya atau ada hal lain dibalik perubahan tersebut. Tetapi Wal hasil tentunya membuat segenap penonton dan penggila bola menjadi berubah menjadi lebih respek dan membanggakan permainan pemain sepakbola negeri sendiri. Gaya permainan Tim Nasional kita sudah jauh lebih baik daripada masa lalu sehingga permainan dilapangan pun lebih nikmat di saksikan. Rasanya ingin sekali bisa nonton langsung permainan dilapangan sehingga semangat yang ada akan lebih menyatu bersama kawan – kawan lainnya.

Tim Nasional Indonesia mulai menunjukan prestasi membanggakan sekaligus membuat sejarah penting bagi kebangkitan Persepakbolaan Indonesia. Menurut saya pemain sepakbola khususnya Tim Nasional mestinya adalah putra bangsa jangan melibatkan warga Negara asing sehingga putra bangsa pun bisa memiliki kebanggaan atas negaranya sendiri. Tidak masalah seandainya harus ada Naturalisasi pemain untuk Tim Nasional tetapi harus selektif agar tidak kecewa atas permainan pemain yang di Naturalisasikan tersebut. Jangan pula membudayakan bangga dengan pemain asing apalagi kemampuannya belum bisa dipercaya. Karena ini juga sudah menjadi kebiasaan buruk kita yang selalu membanggakan pemain asing walaupun sejujurnya kemampuannya kadang – kadang tidak lebih baik dari pemain putra bangsa sendiri.

Irfan Bachdim, sosok pemain muda yang secara singkat mendapat tempat dihati masyarakat juga sekaligus menjadi icon baru dunia bola di Indonesia. Setidaknya ini bisa dijadikan pelajaran berharga bagi pemain – pemain senior yang mungkin namanya tidak setenar Irfan Bachdim. Karena dalam dunia sepakbola tentunya bukan nama tenar yang menjadi bekal utama tetapi lebih kepada bagaimana strategi dilapangan bagaimana cara menaklukan lawan dengan gol sebanyak – banyaknya tetapi dengan gaya permainan yang menarik dan cerdas. Bukan sebatas bermain.

Selain nama Irfan Bachdim, Kita juga masih punya pemain – pemain yang talentanya masih sangat luar biasa sebut saja seperti “BP” atau Bambang Pamungkas – Oktovianus Maniani seorang pemain dengan semangat menyerang yang tinggi – Markus Haris Maulana, seorang talent penjaga gawang yang tidak kenal takut serangan lawan – dan banyak pemain lainnya dengan karakter masing – masing.

Regenerasi pemain nampaknya tidak perlu dikawatirkan sebab pemain – pemain baru dengan semangat baru tentunya tidak kalah berpotensinya meski jam bertandingnya belum cukup lama. Tetapi saya punya keyakinan bahwa seandainya Tim Nasional kita mengadakan peremajaan pemain meski tidak secara total paling tidak langkah ini akan memberikan nuansa yang berbeda. Permainan yang jauh lebih baik dari permainan – permainan sebelumnya misalnya atau paling tidak semangat baru tentunya akan membuat gaya permainan semakin indah. Kita semua tahu bahwa pemain sepakbola anak kita juga pernah punya pengalaman bermain diluar negeri dan menorehkan prestasi dengan mengalahkan Negara yang permainan sepakbolanya sudah lebih dulu maju dan tentunya ini bukan hanya keberuntungan semata, tetapi teknik dan strategi. Sehingga kita tidak perlu ragu – ragu memberikan kepercayaan kepada mereka agar kontribusinya menjadi maksimal. Belajarlah menghargai prestasi – prestasi hasil dari warga pribumi agar iklim budaya mencintai tanah airnya kembali menjadi keteguhan hati.

Perekrutan pemain bola asal luar negeri sebaiknya di hentikan saja lebih baik dana pembelian pemain itu digunakan untuk mendukung proses pembelajaran pemain pribumi misalnya dengan menyekolahkan mereka di sekolah bola Eropa atau memperbaiki sarana dan prasarana bola. Karena saya masih yakin bahwasanya kemampuan pemain – pemain pribumi asli tidak kalah hebatnya dengan pemain asal luar negeri. Kita jangan membiasakan diri berbangga produk luar, tetapi berbanggalah dengan produk dalam negeri. Yang penting perhatian kepada pemain jangan tanggung – tanggung. Meski demikian toh bukan berarti mereka harus dimanja. Tetap pada proporsional dan professional.

Euphoria Penonton / Supporter
Euphoria supporter bagi Tim sepakbola Nasional nampaknya tidak perlu diragukan lagi dan mungkin saja itu terpengaruh dari hasil permainan yang akhir – akhir ini semakin baik dan berprestasi. Kita semua tahu betapa rindunya terhadap permainan sepakbola Indonesia di kancah Internasional agar kita juga mempunyai nama baik dimata dunia Internasional. Betapa rindunya agar Tim Nasional kita bisa berlaga di ajang bergengsi Piala Dunia. Dan nampaknya keinginan itu sedikit bisa terobati dengan prestasi yang baru – baru ini dicapai para pemain Nasional kita. Tetapi tentunya keinginan itu harus di imbangi dengan iklim penonton yang kondusif, aman, dan penonton yang cerdas.

Mungkin belum hilang dari ingatan kita betapa rusuhnya supporter – supporter yang datang dari klub daerah, entah itu “Bonek” Surabaya, “The Jak Mania” Jakarta ataupun “Bobotoh” Bandung serta supporter – supporter lain yang kadang kala merugikan banyak pihak yang sebetulnya tidak perlu dilakukan. Berapa banyak korban – korban berjatuhan dan berapa rupiah kerugian yang ditanggung akibat ulah mereka karena kecewa dengan permainan tim idolanya. Tetapi singkat sajalah, saya menghimbau kepada segenap pecinta bola di negeri ini untuk belajar cerdas menjadi Suporter bola dan jauh dari unsur anarkisme agar citra penonton atau supporter bola juga menjadi bersih meski untuk merubah itu bukanlah langkah yang mudah. Berangkat dengan niat baik dan menjadi penonton yang baik saya rasa harus bisa mengendalikan diri dan menjauhi kekerasan agar iklim bola menjadi bersih sehingga pada akhirnya nanti dunia persepakbolaan di Indonesia mampu menjadi sesuatu yang memberikan kontribusi baik bagi negaranya.

Akhirnya saya hanya mampu memberikan ucapaan selamat kepada segenap Tim Nasional maupun Calon Tim Nasional untuk prestasi yang sangat luar biasa ini. Terus jaga semangat ini sampai titik darah penghabisan. Selamat datang bagi warga Negara Indonesia dari luar negeri yang ingin membela negeri ini melalui ajang sepakbola meski dengan Naturalisasi dulu. Jangan lengah atas prestasi yang sudah dicapai sebab jalan masih panjang agar Tim Sepakbola Nasional Indonesia mampu berlaga diajang Piala Dunia. Tetap semangat.

Selamat Berjuang Indonesia

0 comments:

Pasang Iklan Gratis