Selamat Datang Di Kota Batik Pekalongan.Portal Penulis Pekalongan Dan Sekitarnya.Sahabat Media Juga Dapat Mengirimkan Informasi Sekitar Pekalongan Melalui Email : dhimashr@gmail.com Atau Sms Online Di 0815 480 92192***###########***Swanten Qustique Lagi Nyari Singer Cewe Yang Suka Banget Ma Lagu2nya Nicky Astrea. Yang Merasa Punya Hoby Nge Rock Dengan Bit Bit Slow Silahkan Persiapkan Mental Buat Gabung Bareng Kita Yaaak. Wilayah Comal Bojong Sragi Diutamakan Untuk Mempermudah Jarak Tempuh.SMS Dulu Juga Boleh......

Thursday 21 August 2008

Berita Hari Ini » Tentang Permainan Tradisional

Tentang Permainan Tradisional

0 comments
Dahulu, ketika kita masih kanak – kanak banyak sekali permainan yang kita mainkan disekitar halaman rumah. Waktu bulan purnama tiba seringkali kita berkumpul dengan anak – anak seusia sebaya dan siap – siap untuk bercengkerama dengan banyak macam permainan. Di daerah Comal yaitu daerah yang terletak di wilayah kabupaten Pemalang Jawa tengah banyak sekali jenis permainan yang dimainkan seperti misalnya : Egrang yaitu permainan dengan menggunakan dua batang bambu sebagai pengganti kaki untuk berjalan. Siapa saja yang tidak jatuh atau mampu bertahan berjalan menggunakan alat tersebut adalah jawaranya. Glong yaitu permainan lompat melompat dengan menggunakan kotak yang tergambar mirip kotakan – kotakan keramik pada tanah, Sin yaitu permainan meloloskan diri dari kotak yang di lukis diatas tanah seukuran lapangan bandminton dengan dijaga beberapa anak lainya, atau juga permainan kelompok misalnya Bentengan yaitu permainan rebutan sebatang pohon yang dijadikan sebagai benteng dengan dua lawan main siapa yang bisa merebut batang pohon dialah pemenangnya dan masih banyak lagi permainan lainnya.


Jaman sudah berubah. Benar – benar berubah dengan peradaban yang baru yang semakin canggih dan praktis. Begitu juga dengan segala yang pernah terjadi pada masa kanak – kanak dahulu kini seakan – akan sulit sekali untuk didapati. Khususnya aneka macan permainan tradisional yang merupakan ciri khas budaya lokal kita. Rasanya hampir tak ada lagi anak – anak yang memainkan permainan seperti itu, tak perduli bulan purnama atau tidak banyak anak – anak menghabiskan waktunya dengan menonton sinetron, main PS, Video Game, Game Internet, atau justru jemarinya sibuk smsan dengan mengutak – atik keypad handphone. Ironis sekali memang.


Anak – anak jaman sekarang sudah hampir tidak lagi mengenal permainan tradisional. Anak – anak sekarang lebih mengenal permainan buatan bangsa lain yang lebih modern, lebih canggih, lebih praktis, dan mun gkin lebih dari sekedar permainan milik bangsa sendiri. Padahal seharusnya mereka lebih kenal dengan permainan bangsanya sendiri yang merupakan bagian dari khasanah kebudayaan bangsa yang adi luhung. Seharusnya anak – anak bisa melestarikan budaya tradisional yang merupakan ciri dan citra bangsa ini.


Apresiasi yang menyentuh aspek budaya lokal kenyataannya sangat jarang sekali terjadi. Seharusnya lebih banyak media maupun institusi turut berperan dalam melestarikan khasanah budaya ini dengan mengangkatnya melalui berbagai macam kegiatan agar semuanya tidak punah tergilas peradaban ini. Peran media juga sangat mempengaruhi hilang dan tidaknya permainan – permainan tradisonal milik daerah. Kenapa ? karena melalui media pulalah anak – anak belajar dan mencari informasi tentang sesuatu, belajar mencari sesuatu yang baru yang mungkin belum pernah di palajarinya maka disinal peran media dibutuhkan sebagai wahana mengedukasi mereka. Event – event untuk kembali membangkitkan semangat kedaerahan juga sangat diperlukan sekali dalam rangka memasyarakatkan budaya mencintai daerah masing – masing untuk memperkuat persatuan nasional bangsa ini.



0 comments:

Pasang Iklan Gratis