Saat ini hati ku remuk sedang tak ada yang temani aku
Rasanya ingin sekali berteriak dan mengumpat
Tapi…
Bagaimana aku bisa bicara saja aku sudah malas
Bagaimana aku bisa membathin saja sakit rasanya
Lantas teringat aku kepada dirinya yang katanya masih punya
Sedikit kerelaan dan keikhlasan untukku
Yang katanya masih setia pada waktu meski sudah tak lagi berbincang
Hanya melalui kata terbaca, aku dirinya berbincang
Dan sang malam terus menjadi saksi
Entahlah…
Apa yang sebenarnya harus aku lakukan untuk menghilangkan rasa yang tak karuan ini
Bagaimana caranya biar musnah dan tenggelam di makan malam
Sebuah nama kembali muncul dalam ingatanku ini
Tak hanya sepintas lalu menghilang
Tetapi terus bertengger bermain bersama angan dan gelitik hatiku ini
Tersenyumlah mata jiwaku untuk sesaat dan musnah semua kelana resah
Hanya tawanya yang tersimpul menggoda ingatanku selalu
Hingga aku kembali terbeslah oleh simalakama.
0 comments:
Post a Comment