Hari ini
Blog Archive
-
▼
2010
(249)
-
▼
April
(16)
- Prosa - Tentang Yang Terluka
- Sahabat
- B Three In Action
- Tentang Seseorang
- Tak Sepedih Kehilanganmu
- Sudah Tiba Waktunya
- Prahara
- Menyerah Pada Alam
- Menuju Sisi Kehidupan
- Mata Air Dan Air Mata
- Kelam Di Pagi Yang Penuh Satir
- Jika Engkau
- Hitam & Putih
- Diantara Ujung – Ujung Rasa
- Abu - AbuOleh : Dhimas HRPutihnya tak seputih kapa...
- Panggilan Jiwa
-
▼
April
(16)
Software Anyar
Wednesday, 14 April 2010
Prosa - Tentang Yang Terluka
Hari ini
Sahabat
"Tentang Sahabat"
Sahabat ladang hati yang ditaburi dengan kasih dn subur dengan pupuk kepercayaan.
Sahabat slu ada, menghampiri saat hati lupa dn mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
B Three In Action
Salam Media Group
Tentang Seseorang
Oleh : Dhimas HR
Sabdanya tak lagi menjadi sesuatu yang lebih berarti dari sekeping pecahan genting
Yang menjadi penghalang air hujan meski di musim kemarau
Malam itu
Engkau sengaja menghadirkan kelana senja dengan kuda beserta keretanya
Untuk merenung bersama bintang dan kunang – kunang yang sinarnya tak begitu terang
Karena sayapnya robek akibat tergores ilalang di padang sebelah
Mencari sesuatu yang mungkin tak akan pernah terpenuhi
Seandainya kau tak menghadirkannya
Mungkin kisahnya menjadi berbeda karena ruang dan waktu
Meninggalkanmu sendiri tanpa sesuatu yang berarti justru menjadikan sesuatu yang berarti
Bagi kunang – kunang
Bagi rembulan yang masih separuh diujung jalan
Bagi ilalang yang ujungnya telah patah
Kemudian tertidur pulas menuju keheningan mencari pengharapan baru
Harapan yang bukan sekedar manusiawi
Harapan yang bukan sekedar doa – doa dipagi hari
Tetapi tentang menjadi seseorang yang lebih menghargai perasaan
Tak Sepedih Kehilanganmu
Sudah Tiba Waktunya
Prahara
Menyerah Pada Alam
Menuju Sisi Kehidupan
Mata Air Dan Air Mata
Mata Air Dan Air Mata
Oleh : Dhimas HR
Mata air selalu mengalir memenuhi sendhang – sendhang keabadian
Bening ......membuat semua menjadi hidup karenanya
Mata air menjadi sumber kehidupan banyak umat dan ianya tak pernah sedih
Air mata selalu menetes ketika pada saatnya datang iba maupun suka
Jika iba...air mata itu menjadi kusam sekusut jiwanya
Jika suka...air mata itu menjadi bening ...sebening mata air
Dan air mata pun tak perlu menunggu cerita sedih
Agar mata airnya selalu bening dan menjadi sumber kehidupan ianya
Begitupun yang mestinya ia rasakan
Bening sebening mata air yang memberi harapan pada alam
Tenang setenang sendhang – sendhang yang dialiri mata air kesucian
Lambat perlahan namun pasti dan tak pernah mengering meski kemarau mengancam diujung sana
Saat kudengar orang – orang mengatakan tentang air mata
Kulihat binar – binar di sisi sorot mata tajammu
Entah apa yang dipermainkan di alam fikirnya
Apakah masih sama seperti yang kemarin atau justru permainan lain
Yang jelas masih mampu kuingat hampir semua permainannya
Begitu juga ketika buih – buih lembut dipasir pantai menjadi saksi senyum simpulnya saat itu
Angin laut yang juga menjadi saksi tentang keluhnya pada sang rajawali
Engkau masih setegar yang dulu mungkin saat mempertahankan semua pendirianmu
Tentang rajawali dan penolakan halus terhadap pemilik diri di alam ini
Betapa kukuh dan kuatnya meski terkadang juga berubah – ubah secepat kilat
Dan itulah yang juga membuat jiwa ini kembali berfikir tentang semuanya
Jauh dari lubuk hatiku
Jiwaku resah mencari sesuatu yang mungkin tak akan pernah kudapatkan
Hanya airmata sedalam mata air yang menjadi kawan sejati dipersimpangan ini