Selamat Datang Di Kota Batik Pekalongan.Portal Penulis Pekalongan Dan Sekitarnya.Sahabat Media Juga Dapat Mengirimkan Informasi Sekitar Pekalongan Melalui Email : dhimashr@gmail.com Atau Sms Online Di 0815 480 92192***###########***Swanten Qustique Lagi Nyari Singer Cewe Yang Suka Banget Ma Lagu2nya Nicky Astrea. Yang Merasa Punya Hoby Nge Rock Dengan Bit Bit Slow Silahkan Persiapkan Mental Buat Gabung Bareng Kita Yaaak. Wilayah Comal Bojong Sragi Diutamakan Untuk Mempermudah Jarak Tempuh.SMS Dulu Juga Boleh......

Saturday, 16 November 2013

Berita Hari Ini » Megono_Harapan Tanpa Makna

Megono_Harapan Tanpa Makna

0 comments
Harapan Semu Tanpa Makna
Sab/16/11/03_17.24

Hari Ini Penuh Kekecewaan. Asa Yang Begitu Hebat Dan Menggebu Hilang Seketika Manakala Harapan Itu Tidak Lagi Bisa Dipegang. Manakala Keputusan Itu Tidak Berani Berpihak Kepada Yang Seharusnya. Meski Demikian Aku Masih Belajar Dan Mencoba Untuk Menerima ”Kekalahan” Rasa Dalam Sesaat.

Dan Aku Akan Berbagi Sedikit Rahasia Alam Tentang Apa Yang Sudah Terjadi Sampai Kekecewaan Ini Terjadi. 

Kepercayaan Seharusnya Tidak Memandang Faktor Usia Juga Bukan Karena Lamanya Perhubungan Yang Telah Terjalin. Kepercayaan Bisa Saja Tumbuh Seiring Perjalanan Waktu Seperti Kita Percaya Bahwa Matahari Akan Terbit Diufuk Timur. Seperti Kita Percaya Kepada Rembulan Dan Sinarnya. Begitu Pun Yang Seharusnya Terjadi Untuk Kisah Yang Lalu. Tetapi Kenyataan Berkata Lain.

Meski Perkenalan Itu Cukup Singkat Rasanya Sudah Ada Sesuatu Yang Saling Mengisi Diantara Kami. Ada Sesuatu Yang Nampaknya Tidak Lagi Diragukan Walaupun Masih Harus Dicoba. Kami Saling Percaya Itu Yang Saya Lihat Dari Gerak Kalimatnya. Sebab Itu Satu Keputusan Telah Diambil Bersama.

Lalu Kemudian Kami Mempunyai Perencanaan Lain Yang Rasanya Juga Sudah Saling Mengerti Sudah Saling Memahami. Maka Sepenuhnya Aku Percaya Dengan Mempertaruhkan Semuanya. Dengan Harapan Setinggi Tingginya Tentang Keberhasilan Dengan Kebersamaan Berdasar Rasa Saling Percaya. Tapi Kenyataan Menjadi Lain Ketika Semenjak Peristiwa Janggal Yang Sampai Saat Ini Masih Belum Terungkap.

Begini Sajalah. Rasanya Terlalu Sulit Untuk Dipahami Jalan Ceritaku Dengan Segala Personifikasi Ini. Lebih Baik Blak Blakan Saja Saya Ceitakan. Supaya Lebih Mudah Dipahami. Saya Tau Andan So Pasti Gregetan Karena Jalan Ceritanya Muter, Tentunya Bagi Sahabat Sahabat Yang Berfikir Praktis. Begini Jalan Ceritanya :

Saya Kenal Dengan Seseorang Yang Bernama Pelangi (Bukan Nama Sebenarnya). Dia Orang Yang (Katanya) Super Sibuk Dan Barangkali Tidak Punya Cukup Waktu Untuk Membicarakan Hal Hal Yang Kurang Berbobot. Itu Karena Dirinya Banyak Aktifitas Yang Melelahkan Dan Menguras Banyak Waktu. Bahkan Mungkin Perlu Tambahan Jam Jika Saja 24 Jam Bisa Dirubah. Wao Luar Biasa Sibuknya Bukan??. What Everlah.

Singkatnya, Kami Menjalankan Kerjasama Project A (Katakanlah Demikian). Dan Berhasil Lalu Kemudian Karena Ternyata Diantara Kami Banyak Celah Yang Sama. Sama Sama Memiliki Visi Lalu Tercetuslah Pemikiran Untuk Membuat Project B Yang Awalnya Di Dinamisasikan Oleh Kami Berdua. Aku Dan Dirinya Saja. Baru Menambahkan Personil Additional Sebagai Pelengkap. Suatu Hari Aku Dan Dirinya Berencana Survey Kelokasi Yang Rencananya Hendak Dijadikan Areal Kegiatan Tetapi Karena Satu Dan Lain Hal Rencana Itu Pun Berubah. Perjalanan Kami Teruskan Kearah Pekalongan Karena (Pengakuannya) Dia Harus Ketemu Dengan Partner Yang Lainnya. Aku Mengiyakan Saja Rencana Itu Lalu Kami Segera Ke Pekalongan.

Sampai Dilokasi Yang Dituju Ternyata Yang Bersangkutan Belum Datang. Peluang Ini Pun Aku Jadikan Bincang Bisnis Seputar Rencana Project B Yang Sebentar Lagi Segera Kami Rilis. Ditengah Percakapan Datanglah Dia, Partner Yang Sudah Kami Tunggu Tungu Sedari Tadi Sebutlah Namanya Habibie. Partner Yang Katanya Sudah Beberapa Tahun Dikenalnya. Dari Perbincangan Yang Cukup Lama Ini Sebetulnya Ada Sebuah Pertanyaan Yang Mengganjal Tetapi Belum Sempat Aku Pertanyakan. Saya Kok Samasekali Tidak Menemukan Bincang Bisnis Yang Katanya Mau Dibicarakan Itu. Sama Sekali Tidak Ada Percakapan Tentang Bisnis Seperti Yang Sebelumnya Dia Sampaikan. Justru Percakapan Janggal Yang Aku Rasakan Tetapi Rasa Keingintauanku Putus Karena Aku Masih Berfikir Fokus Untuk Project B Yang Sedang Kami Bahas.

Menjelang Sore Kami Bertiga, Aku Pelangi Dan Habibie Pulang Dari Lokasi Itu. Kemudian Aku Dan Pelangi Melanjutkan Kembali Berbincang Seputar Rencana Rencana Yang Harus Segera Dibuat Dan Dikemas Dalam Sebuah Program. Lalu Aku Katakan Bahwa Untuk Mempercepat Jalannya Projetc B Harus Ada Dukungan Peralatan. Kebetulan Saat Itu Ada Peralatan Yang Mau Dijual Dengan Harga Cukup Murah Tetapi Tidak Murahan. Dengan Demikian, Project B Bisa Memiliki Inventaris Yang Sewaktu Waktu Bisa Digunakan. Sementara Untuk Perlengkapan Yang Lainnya Bisa Pakai Punya Personil Sendiri Sendiri.

Menurutnya, Itu Ide Bagus. Katanya ”Oke In Aja”. Lalu Aku Bilang Untuk Membuat Oke Khan Butuh Konsekwensi. Artinya Butuh Dana. Sekali Lagi Dia Katakan Bisa Dipersiapkan Untuk Masalah Dananya. So Saya Pikir Planningnya Sudah Semakin Mantab Dan Matang Sehingga Rasa Percaya Diri Dan Keyakinanku Semakin Yess Aja.

Pagi Itu Aku Coba Mengkonfirmasi Tentang Dana Yang Katanya Bisa Diusahakan. Via Pesan Pendek Berita Telah Aku Sampaikan Bersama Harapan. Lalu Dia Menjanjikan Ketemuan Pukul 11 Siang Setelah Acaranya Selesai. Bahkan Aku Masih Dengan Jelas Mengingat Jawabannya ”Jam 11 Aja Ya Mas Sekalian Ambil Uangnya. Ada Yang Mau Ak Bicarakan” Tetapi Kok Setelah Itu Tidak Ada Kabar Beritanya. Oke. Ak Masih Menunggu Sampai Pukul 11 Siang Bahkan Pukul 12 Tetapi Tidak Ada Jawaban Sama Sekali. Sekian Lama Menanti Tanpa Kepastian Akhirnya Datang Juga Pesan Pendek Yang Isinya Tentang Ralat Pertemuan. Intinya Bahwa Pertemuan Hari Ini Batal Dan Aku Diminta Datang Kerumah Saja Dengan Alasan Kecapean. Oke Siap.

Tanpa Istirahat Dulu Setelah Antar Jemput Anak Sama Istri Kerumah Aku Langsung Meluncur Kerumah Pelangi Saat Itu Juga. Tetapi Aku Kaget Begitu Sampai Dirumahnya Karena Ada Habibie Disitu. Lho Kok Bisa? Apakah Mungkin Kebetulan? Saya Pikir Bukan. So Saya Simpulkan Saja Bahwa Ini Adalah Skenario.

Artinya Kami Kembali Bertemu Bertiga Seperti Hari Kemarin, Aku Pelangi Dan Habibie. Kita Kupas Semuanya Satu Persatu. Termasuk Dengan Dana Yang Sudah Kami Berdua Diskusikan Hari Kemarin. Aku Semakin Bingung Manakala Pelangi Berharap Bisa Memasukan Habibie Kedalam Project B Ini. Secara Prinsip Sich Sejujurnya Tidak Ada Masalah Tetapi Harusnya Bukan Mulai Sekarang. Seharusnya Menunggu Project B Berjalan Dulu Baru Bisa Masuk. Pertanyaannya Adalah Seberapa Kompeten Dirinya Didalam Project B Ini. Khan Belum Bisa Dinilai. Menurut Pelangi, Jika Dana Yang Sudah Dijanjikan Itu Aku Bawa Keseseorang Yang Akan Menjual Peralatan Maka Habibie Harus Ikut. Lalu Pertanyaannya Habibie Bertindak Sebagai Apa. Apakah Sebagai Saksi Ataukah Apa?

Lho ?Kok ?? Kenapa Justru Jadi Rumit Begini. Seharusnya Khan Tidak Serumit Ini. Seharusnya Hari Itu Dana Sudah Dikirim Ke Orang Yang Punya Peralatan. Lalu Segera Planning Dijalankan Sesuai Agenda. Tapi Kok Ini Rasanya Semakin Janggal. Seperti Ada Sesuatu Yang Terselubung Begitu. Kalau Memang Tidak Percaya Seharusnya Sudah Dari Awal Tidak Perlu Membicarakan Semua Ini. Bukankah Sudah Jelas Dari Awal Bahwa Semua Pendanaan Bisa Diatur Bersama Dengan Ketentuan Dan Kesepakatan Bersama. Artinya Tidak Dengan Melibatkan Orang Lain Yang Pada Dasarnya Belum Memahami Visi Dan Misinya.

Karena Suasana Sudah Sangat Tidak Nyaman Maka Aku Putuskan Pulang Dengan Tidak Membawa Dana Tersebut Meski Dana Itu Sebenarnya Sudah Ada Diatas Meja. Bagaimana Bisa Aku Membawa Dana Tersebut Jika Harus Kelokasi Bersama Habibie Yang Baru Dua Hari Saling Mengenal. Bagaimana Aku Bisa Membawa Dana Itu Jika Sudah Tidak Ada Rasa Saling Percaya. Hanya Orang Bodoh Saja Yang Bisa Melakukan Itu. Apalagi Setelah Membaca Pesan Pendeknya Yang Menyatakan ;”Ngapunten Mas Soalnya Habibie Itu Kepercayaan Suami Saya”  Lho ?? Ini Apalagi??

Saya Kok Jadi Semakin Ga Mengerti Dengan Skenario Ini. Lhambok Yao Kalau Membuat Skenario Itu Yang Rapi Yang Cermat Gitu Lho Jadi Ga Nanggung. Baru Hari Kemarin Dia (Pelangi) Bilang Bahwa Habibie Itu Partner Bisnis Yang Sudah Bertahun Tahun Dikenalnya. Kok Hari Ini Bilangnya Kepercayaan Suami. Kalau Memang Kepercayaan Suami Kenapa Hari Kemarin Kami (Aku Dan Pelangi) Harus Repot Repot Ke Pekalongan. Bukankah Dirumah Saja Sudah Cukup ?? Dan Pada Ujungnya Aku Menarik Pemahaman Tentang Alasan Kenapa Habibie Ada Dirumah Pelangi. Bahkan Jauh Sebelum Kedatanganku.

Kekecewaan Bukan Hanya Sebatas Dana Yang Pada Akhirnya Batal. Tetapi Parahnya Lagi Aku Yang Harus Menanggung Beban Moral Karena Pembatalan Ini. Aku Harus Menanggung Malu Dan Mungkin Tidak Lagi Dipercaya Teman (Pekalongan) Karena Batal Membeli Peralatannya. Kepercayaan Teman Teman Mungkin Juga Berubah Karena Agenda Hari Jumat Terpaksa Harus Aku Pending Sampai Batas Waktu Yang Belum Ditentukan. Belum Lagi Dengan Salah Satu Partner Yang Ternyata Salah Persepsi Sehubungan Dengan Kontrak Tempat. Yang Tadi Pagi Akhirnya Bisa Share Info Dirumah Beliau.

Nasib Seniman Kenapa Selalu Begini.Seniman, Senantiasa Diperdaya Teman. Kenapa Harus Memberikan Harapan Tinggi Jika Harus Berujung Seperti Ini. Harusnya Bisa Memilah Milah Mana Yang Jalur Professional Dan Mana Yang Jalur Pribadi. Jangan Mencampuradukan Urusan Pribadi Dengan Kedok Professional. Jika Pelangi Beranggapan Aku Yang Tidak Professional Apakah Kiranya Perlu Kita Buka Bukaan Agar Jelas Garis Merahnya. Agar Jelas Siapa Yang Sebenarnya Mempunyai Visi Misi Dan Tujuan Pasti Bukan Sekedar Mencari Dalih Dengan Mengatasnamakan Sesuatu.

Ini Bukan Lagi Persoalan Uang, Bukan Lagi Perkara Duit. Okelah Mungkin Atau Bahkan Pasti Anda Memiliki Duit Segudang Dengan Aneka Ragam Koleksi Tetapi Asal Anda Tau Saja Bahwa Saya Tidak Pernah Dan Tidak Akan Pernah Menjual Prinsip Saya. Dengan Duit, Uang Mungkin Saja Anda Bisa Melakukan Apapun Tetapi Maaf Saya Tidak Serendah Itu. Meski Saya Dan Kami Orang Miskin Yang Hampir Jarang Melihat Uang Banyak Tetapi Saya Dan Kami Masih Memiliki Ideology Yang Bukan Sekedar Uang.

Maturnuwun Kerjasamanya Selama Ini. Dan Terima Kasih Untuk Pelajaran Yang Satu Ini. Bahwa Ternyata Masih Ada Harapan Meski Harus Kecewa Terlebih Dahulu.

Salam.

0 comments:

Pasang Iklan Gratis