Selamat Datang Di Kota Batik Pekalongan.Portal Penulis Pekalongan Dan Sekitarnya.Sahabat Media Juga Dapat Mengirimkan Informasi Sekitar Pekalongan Melalui Email : dhimashr@gmail.com Atau Sms Online Di 0815 480 92192***###########***Swanten Qustique Lagi Nyari Singer Cewe Yang Suka Banget Ma Lagu2nya Nicky Astrea. Yang Merasa Punya Hoby Nge Rock Dengan Bit Bit Slow Silahkan Persiapkan Mental Buat Gabung Bareng Kita Yaaak. Wilayah Comal Bojong Sragi Diutamakan Untuk Mempermudah Jarak Tempuh.SMS Dulu Juga Boleh......

Tuesday, 26 November 2013

Megono_Psikology Pesbuk Dari Status

0 comments
Psikology Pesbuk Dari  Status
Oleh : Dhimas Hr
Sanggar Media Kusuma

 
Mari Berdiskusi Tentang Dampak Media Sosial Bagi Kepribadian Penggunanya. Bagaimana Media Sosial Digunakan Dan Dampak Dampak Nyata Bagi Penggunanya. Tetapi Saran Saya Untuk Mulai Membaca Dan Berdiskusi Tentang Tema Ini Jangan Melibatkan Pendapat Pribadi Demi Kemenangan Sesaat Tetapi Lebih Kepada Kebenaran Secara Umum. Sebab Inti Dari Artikel Yang Saya Tulis Ini Bukan Untuk Mencari Kebenaran Secara Pribadi Tetapi Sekedar Untuk Literatur Apakah Para Pembaca Yang Budiman (Termasuk Saya) Sudah Bijaksana Saat Menggunakan Media Sosial.

Banyak Diantara Pengguna Atau User Media Sosial Khususnya Facebook Tidak Sadar Bahwa Selama Ini Dalam Menggunakan Media Sosial Tersebut Telah Banyak Memperlihatkan Kepribadian Baik Secara Riil Maupun Mendekati Riil (Silahkan Dibantah Jika Saya Salah) Entah Itu Saat Membuat Status Atau Bahkan Saat Sedang Inbok Dengan User Lain. Tidak Jarang Pula Ada Yang Dengan Terang Terangan Berbohong Kepada User Lain. Lalu Bagaimana Dengan Dampaknya. Dampaknya Tentu Saja Bisa Dirasakan Secara Riil Juga. Bohong Jika Ada Yang Berkata Bahwa Media Sosial Tidak Memiliki Dampak Apapun Bagi Kehidupan Sehari Harinya.

Dampak Dari Penggunaan Media Sosial Tentu Saja Beragam, Tergantung Dari Bagaimana User Menggunakannya. Meskipun Banyak Pendapat Yang Mengatakan Bahwa Media Sosial Berdampak Buruk Tetapi Tidak Sepenuhnya Pendapat Itu Benar Masih Banyak Pula Dampak Positif Dari Hasil Menggunakan Media Sosial. Jadi Tidak Bisa Dipukul Rata Bahwa Internet Atau Media Sosial Selalu Buruk.

Media Sosial Menjadi Tempat Yang Paling Cepat Untuk Berbagi Dalam Berbagai Macam Keadaan, Facebook Juga Menjadi Ajang Pelarian Saat Mengalami Kegembiraan, Kegalauan, Kebingungan, Atau Bahkan Sekedar Seru Seuan Saja. Facebook Khususnya, Juga Seringkali Menjadi Ajang Curhat Baik Secara Umum Maupun  Personal Message (Inbox) Dan Tentunya Hal Ini Bisa Mengurangi Beban Yang Sedang Dialaminya. Tidak Jarang Facebook Juga Menjadi Tempat Pertama Mendapatkan Teman Teman Baru Atau Bahkan Rekan Bisnis Baru Yang Berujung Pada Keuntungan Secara Finansial.

Tidak Ada Yang Salah Dengan Seringnya Frekuensi Status Yang Dibuat Diwall Facebook. Selama Bahasa Yang Digunakan Tidak Melanggar Kode Etik, Moral Sosial Dimasyarakat Saya Fikir Bukan Soal. Walaupun Kadang Kadang Masih Seringkali Kita Jumpai Status Status Yang Bahasanya Cenderung Kasar Dan ”Sak Penake Dewe”. Tapi Itulah Fakta Bahwa Pengguna Media Sosial Di Republik Ini Bukan Hanya Dari Kalangan Terdidik Saja. Semua Lapisan Masyarakat Hampir Bisa Dipastikan Sudah Bersentuhan Dengan Media Sosial.

Jangan Merasa Dirugikan Dengan Seringnya Melihat Status Pengguna Lain Yang Masuk Ke Pemberitahuan Facebook Anda Karena Memang Sudah Peraturannya Demikian. Facebook Dirancang Memang Untuk Saling Bertautan Sehingga Perdetik Pasti Ada Tautan Masuk. Kadang Saya Heran Dengan Keluhan Beberapa Sahabat Tentang Seringnya Membaca Status Orang Yang ”Katanya” Terlalu Sering Update Status. Lho Kok Bisa??. 

Seperti Yang Sudah Saya Katakan Sebelumnya Bahwa Facebook Dirancang Memang Untuk Saling Bertautan Sehingga Anda Harus ”Legowo” Membaca Status Baru Milik Pengguna Lain Walaupun Terlalu Sering. Sebab Dia Berhak Melakukan Itu Semua Dan Itu Tidak Melanggar. Aneh Jika Anda Justru Merasa Terganggu. Jika Anda Menginginkan Pesan Secara Pribadi Alangkah Baiknya Menggunakan Email Atau Pm Bbm Itu Jelas Lebih Private.

Ada Pula Sahabat Sahabat Pengguna Media Facebook Sebagai Sarana Promosi Penjualan, Jasa Dan Sebagainya. Anda Juga Harus Legowo Ketika Dia Sedang Update Status Promonya Kebanyak Link. Tentunya Dengan Harapan Mendapatkan Pembaca Promo Sebanyak Banyaknya Agar Kemudian Bisa Menjadi Klien Produknya. Ada Pula Yang Statusnya Tentang Religi, Nah Ini Topik Yang Seksi Untuk Digali Lebih Dalam Sebetulnya. Status Status Religi Yang Seringkali Saya Baca Menggelitik Untuk Didiskusikan. Ingatkah Anda Saat Membaca Status Tentang Ajakan Sholat Dhuha Misalnya, Greeting Puasa, Atau Yang Lebih Lucunya Saat Membaca Status Sholat Malam (Tahajud). Jadi Ingin Tertawa Sendiri. Lho Kok Bisa ? Iya Lah.

Topik Topik Religi Seperti Itu Memang Bagus. Memang Baik Karena Mengingatkan Dalam Hal Kebaikan. Masalahnya Begini, Saya Akan Lihat Dari Paradigma Saya Saja. Misalnya Ada Status Begini : ”Yuk Sholat Dhuha Dulu Yuk....”. Inti Sarinya Memang Bagus Karena Ajakan Berbuat Baik. Tetapi Kalau Kita Mau Dan Berani Legowo, Apa Bedanya Dengan Kalimat Berikut Ini : ”Yuk Main Kerumahku, Biar Lihat Rumah Baruku. Ada Mobil Baru Lho Jenk. Nanti Pulangnya Aku Anterin Dech Pake Mobil Baruku ”. Lalu Kira Kira Apa Pendapat Anda Ketika Membaca Status Yang Diatas ?? Silahkan Simpulkan Sendiri Sendiri.

Media Sosial Memang Dirancang Sedemikian Rupa Sebagai Media Share Info. Sehingga Memungkinkan Untuk Berbagi Apapun Yang Ingin Dibagikan. Tentunya Dengan Kebijakan Personal Penggunanya Masing Masing. Saran Saya, Jika Ingin Totalitas Menggunakan Media Sosial Tempatkan Diri Anda Sebagai Orang Yang Benar Benar Sosialita, Agar Koneksi Merasa Tidak Digurui, Merasa Tidak Dihakimi Oleh Status Status Yang Anda Tulis. 

Jika Ingin Menuliskan Sesuatu Yang Eksplisit Misalnya Tentang Kupasan Kupasan Religi Sebaiknya Hindari Kalimat Yang Menonjolkan Justifikasi, Dan Egosentris. Atau Untuk Lebih Nyaman Lagi Jika Anda Membuat Fan Page Sehingga Halaman Publik Atau Wall Tetap Bisa Digunakan Untuk Kalimat Kalimat Umum Bukan Agamis.

Monday, 25 November 2013

Megono_Matinya Kreatifitas Program Televisi

0 comments
Matinya Kreatifitas Program Televisi
(Pornografi Terselubung)

Oleh : Dhimas Hr
Sanggar Media Kusuma

Memudarnya Kreatifitas Program Televisi Di Republik Ini Memaksa Seluruh Lini Akhirnya Membuat Program Program Monoton Yang Sarat Hiburan Tetapi Melupakan Unsur Edukasinya. Telah Hilang Kreatifitas Insan Insan Televisi Sehingga Memaksakan Program Program Yang Dianggapnya Pernah ”Sukses” Untuk Di Repack Meski Hanya Dengan Sedikit Merubah Judul. Program Yang Bahkan Tidak Jelas Muatannya Selalu Menghiasi Layar Kaca Setiap Pemirsa Di Republik Ini.

Program Program Televisi Sudah Kehilangan Rohnya Untuk Menyuguhkan Tayangan Terbaik Bagi Pemirsanya. Bahkan Ironi Nya Bukan Sekedar Konten Programnya Saja Yang Benar Benar Sudah Kehilangan Rohnya Tetapi Sampai Pada Talent/Pembawa Acaranya Pun Sudah Tidak Lagi Mengutamakan Kualitas Dan Kecerdasan Intelektual Yang Mendidik. Maka Jangan Salahkan Generasi Remaja Jaman Sekarang Jika Mereka Justru Lebih Ahli Dan Mahir Dalam Ilmu Alay. Ilmu Gaul Yang Katanya Modern Dibandingkan Dengan Disiplin Ilmu Yang Sesungguhnya. Sebab Mereka Sudah ”Sekolah” Dari Tayangan Tayangan Seperti Itu Setiap Hari.

Tayangan Kekerasan Berbalut Komedi Setiap Hari Juga Bermunculan Meskipun Dengan Diembel Embeli Tulisan ”Adegan Ini Akting. Jangan Ditiru !!” Apakah Cukup Dengan Seperti Itu Lantas Semua Boleh Dilakukan. Sungguh Ironi Sekali. Adegan Penganiayaan Juga Tidak Luput Dari Tayangan Sehari Hari Meski Dibingkis Dengan Judul Komedi. Belum Lagi Penokohan Waria Yang Seolah Olah Dibiarkan Dalam Berbagai Program. Perilaku Yang Menyimpang Itu Sama Sekali Tidak Mendapat Sorotan Dari Komisi Penyiaran Lalu Apa Bedanya Dengan Tessy (Kabul Srimulat) Yang Bahkan Dicekal Tidak Boleh Lagi Memerankan Tokoh Tessy Dengan Berbagai Dalih. Anehnya, Aziz Gagap Yang Menurut Saya Pribadi Tidak Punya Skill Intelektual Dalam Lawakannya Masih Saja Beraksi Setiap Harinya. Apa Bedanya Tessy Dengan Aziz ? Justru Masih Lebih Bagus Tessy Untuk Segi Intelektualnya Tetapi Tetap Saja Harus Dicekal. Itu Bagus Memang Tetapi Seharusnya Perlakuan Yang Sama Juga Dilakukan Kepada Siapapun Yang Memerankan Penokohan Waria Agar Tidak Memicu Perilaku Pembenaran Terhadap Penyimpangan Tersebut. Jangan Lantas Berdalih ”Ah Itu Khan Hanya Lawak ”. Pertanyaannya Kemudian Apakah Tidak Ada Lawakan Yang Lebih Cerdas Seperti Celetukan Sule Misalnya. Kalau Memang Tidak Memiliki Bakat Dan Intelektual Seharusnya Ya Tau Diri Jangan Memaksakan.

Tayangan Tayangan Mistik Yang Menjajah Dan Sangat Tidak Masuk Akal Juga Masih Bertahan Terlebih Lagi Dipandu Dengan Host Host Yang Tidak Kompeten Dibidangnya. Seolah Tayangan Seperti Ini Dianggap Mendidik. Lalu Dari Segi Apanya Tayangan Mistik Bisa Dikatakan Dengan Tayangan Mendidik. Tayangan Pembodohan Masyarakat Yang Seharusnya Tidak Disiarkan Dimedia Publik Justru Mendapat Sponsor Yang Besar Besaran Demi Iklim Kapitalisme Belaka.

Belum Lagi Program Program Tayangan Jam Malam Yang Disuguhkan Untuk Pemirsa (Katanya) Dewasa Kebanyakan Tidak Mengandung Unsur Pendidikan Yang Positif Untuk Pemirsanya. Apa Yang Kemudian Bisa Dibilang Mendidik Jika Presenternya Saja Justru Mengumbar Pornoaksi Yang Sepertinya Memang Sudah Di Skenariokan Bersembunyi Dibalik Warning ”Adegan Ini Hanya Akting. Jangan Ditiru !!”.  Sesederhana Itukah Menyembunyikan Unsur Pornoaksi Demi Lolosnya Tayangan. Bagaimana Jika Ada Adegan Dewasa Misalnya Berciuman Mesra Atau Bahkan Adegan Ranjang Lalu Kemudian Diembel Embeli Tulisan ”Adegan Ini Hanya Akting. Jangan Ditiru !! ” Apakah Sekiranya Tayangan Itu Juga Termasuk Boleh Disuguhkan. Sungguh Tayangan Yang Memalukan Berbingkis Kemunafikan.

Apakah Sekiranya Tidak Bisa Lebih Kreatif Lagi Dalam Menyuguhkan Program Program Jam Tayang Malam Tanpa Harus ”Menjual Pornografi” Terselubung Itu. Apakah Benar Benar Sudah Mati Daya Cipta Dan Kreatifitas Para Insan Pertelevisian Di Republik Ini. Apakah Sudah Tidak Ada Lagi Yang Benar Benar Peduli Dengan Dampak Tayangan Dari Program Pertelevisian Di Negara Ini. Lalu Apa Fungsi Lembaga Lembaga Yang Katanya Punya Kekuatan Untuk Mensensor Atau Bahkan Membredel Program Program Pertelevisian Yang Tidak Mendidik.

Pembaca Yang Budiman. Masih Ingat Dengan Aksi Ormas Ormas Keagamaan Yang Seringkali Mensweeping Beberapa Tempat Hiburam Malam Misalnya Pub / Night Club / Bar Dan Sebangsanya Ketika Bulan Ramadhan Tiba ?. Semoga Masih Ingat. Ada Unsur Yang Menjadi Dalih Bagi Ormas Untuk Mensweeping Tempat Tempat Tersebut Demi Alasan Kemungkaran Dan Moral Maka Segala Tindakan Mereka Lalukan Meski Saya Tidak Sependapat Dengan Tindakan Mereka Tetapi Setidaknya Itu Sudah Menunjukan Sikap Yang Baik Demi Menjaga Nama Agama. Lalu Siapa Yang Hendaknya Memiliki Sikap Tegas Demi Menjaga Nama Moral Dan Perilaku Tontonan Sehat Di Republik Ini. Siapa Lagi Yang Berani Mensweeping Program Program ”Konyol” Tidak Mendidik Dan Seksualitas Berbalut Hiburan Demi Terciptanya Program Televisi Yang Berkualitas Dan Mencerdaskan Bangsa Bukan Mencetak Generasi ”Alay” Dan Konyol.



“Perang Ini Perang Abadi Musuh Kita Adalah Diri Kita Sendiri Tak Akan Berhenti Sampai Mati”_Iwan Fals
    

Saturday, 16 November 2013

Megono_Harapan Tanpa Makna

0 comments
Harapan Semu Tanpa Makna
Sab/16/11/03_17.24

Hari Ini Penuh Kekecewaan. Asa Yang Begitu Hebat Dan Menggebu Hilang Seketika Manakala Harapan Itu Tidak Lagi Bisa Dipegang. Manakala Keputusan Itu Tidak Berani Berpihak Kepada Yang Seharusnya. Meski Demikian Aku Masih Belajar Dan Mencoba Untuk Menerima ”Kekalahan” Rasa Dalam Sesaat.

Dan Aku Akan Berbagi Sedikit Rahasia Alam Tentang Apa Yang Sudah Terjadi Sampai Kekecewaan Ini Terjadi. 

Kepercayaan Seharusnya Tidak Memandang Faktor Usia Juga Bukan Karena Lamanya Perhubungan Yang Telah Terjalin. Kepercayaan Bisa Saja Tumbuh Seiring Perjalanan Waktu Seperti Kita Percaya Bahwa Matahari Akan Terbit Diufuk Timur. Seperti Kita Percaya Kepada Rembulan Dan Sinarnya. Begitu Pun Yang Seharusnya Terjadi Untuk Kisah Yang Lalu. Tetapi Kenyataan Berkata Lain.

Meski Perkenalan Itu Cukup Singkat Rasanya Sudah Ada Sesuatu Yang Saling Mengisi Diantara Kami. Ada Sesuatu Yang Nampaknya Tidak Lagi Diragukan Walaupun Masih Harus Dicoba. Kami Saling Percaya Itu Yang Saya Lihat Dari Gerak Kalimatnya. Sebab Itu Satu Keputusan Telah Diambil Bersama.

Lalu Kemudian Kami Mempunyai Perencanaan Lain Yang Rasanya Juga Sudah Saling Mengerti Sudah Saling Memahami. Maka Sepenuhnya Aku Percaya Dengan Mempertaruhkan Semuanya. Dengan Harapan Setinggi Tingginya Tentang Keberhasilan Dengan Kebersamaan Berdasar Rasa Saling Percaya. Tapi Kenyataan Menjadi Lain Ketika Semenjak Peristiwa Janggal Yang Sampai Saat Ini Masih Belum Terungkap.

Begini Sajalah. Rasanya Terlalu Sulit Untuk Dipahami Jalan Ceritaku Dengan Segala Personifikasi Ini. Lebih Baik Blak Blakan Saja Saya Ceitakan. Supaya Lebih Mudah Dipahami. Saya Tau Andan So Pasti Gregetan Karena Jalan Ceritanya Muter, Tentunya Bagi Sahabat Sahabat Yang Berfikir Praktis. Begini Jalan Ceritanya :

Saya Kenal Dengan Seseorang Yang Bernama Pelangi (Bukan Nama Sebenarnya). Dia Orang Yang (Katanya) Super Sibuk Dan Barangkali Tidak Punya Cukup Waktu Untuk Membicarakan Hal Hal Yang Kurang Berbobot. Itu Karena Dirinya Banyak Aktifitas Yang Melelahkan Dan Menguras Banyak Waktu. Bahkan Mungkin Perlu Tambahan Jam Jika Saja 24 Jam Bisa Dirubah. Wao Luar Biasa Sibuknya Bukan??. What Everlah.

Singkatnya, Kami Menjalankan Kerjasama Project A (Katakanlah Demikian). Dan Berhasil Lalu Kemudian Karena Ternyata Diantara Kami Banyak Celah Yang Sama. Sama Sama Memiliki Visi Lalu Tercetuslah Pemikiran Untuk Membuat Project B Yang Awalnya Di Dinamisasikan Oleh Kami Berdua. Aku Dan Dirinya Saja. Baru Menambahkan Personil Additional Sebagai Pelengkap. Suatu Hari Aku Dan Dirinya Berencana Survey Kelokasi Yang Rencananya Hendak Dijadikan Areal Kegiatan Tetapi Karena Satu Dan Lain Hal Rencana Itu Pun Berubah. Perjalanan Kami Teruskan Kearah Pekalongan Karena (Pengakuannya) Dia Harus Ketemu Dengan Partner Yang Lainnya. Aku Mengiyakan Saja Rencana Itu Lalu Kami Segera Ke Pekalongan.

Sampai Dilokasi Yang Dituju Ternyata Yang Bersangkutan Belum Datang. Peluang Ini Pun Aku Jadikan Bincang Bisnis Seputar Rencana Project B Yang Sebentar Lagi Segera Kami Rilis. Ditengah Percakapan Datanglah Dia, Partner Yang Sudah Kami Tunggu Tungu Sedari Tadi Sebutlah Namanya Habibie. Partner Yang Katanya Sudah Beberapa Tahun Dikenalnya. Dari Perbincangan Yang Cukup Lama Ini Sebetulnya Ada Sebuah Pertanyaan Yang Mengganjal Tetapi Belum Sempat Aku Pertanyakan. Saya Kok Samasekali Tidak Menemukan Bincang Bisnis Yang Katanya Mau Dibicarakan Itu. Sama Sekali Tidak Ada Percakapan Tentang Bisnis Seperti Yang Sebelumnya Dia Sampaikan. Justru Percakapan Janggal Yang Aku Rasakan Tetapi Rasa Keingintauanku Putus Karena Aku Masih Berfikir Fokus Untuk Project B Yang Sedang Kami Bahas.

Menjelang Sore Kami Bertiga, Aku Pelangi Dan Habibie Pulang Dari Lokasi Itu. Kemudian Aku Dan Pelangi Melanjutkan Kembali Berbincang Seputar Rencana Rencana Yang Harus Segera Dibuat Dan Dikemas Dalam Sebuah Program. Lalu Aku Katakan Bahwa Untuk Mempercepat Jalannya Projetc B Harus Ada Dukungan Peralatan. Kebetulan Saat Itu Ada Peralatan Yang Mau Dijual Dengan Harga Cukup Murah Tetapi Tidak Murahan. Dengan Demikian, Project B Bisa Memiliki Inventaris Yang Sewaktu Waktu Bisa Digunakan. Sementara Untuk Perlengkapan Yang Lainnya Bisa Pakai Punya Personil Sendiri Sendiri.

Menurutnya, Itu Ide Bagus. Katanya ”Oke In Aja”. Lalu Aku Bilang Untuk Membuat Oke Khan Butuh Konsekwensi. Artinya Butuh Dana. Sekali Lagi Dia Katakan Bisa Dipersiapkan Untuk Masalah Dananya. So Saya Pikir Planningnya Sudah Semakin Mantab Dan Matang Sehingga Rasa Percaya Diri Dan Keyakinanku Semakin Yess Aja.

Pagi Itu Aku Coba Mengkonfirmasi Tentang Dana Yang Katanya Bisa Diusahakan. Via Pesan Pendek Berita Telah Aku Sampaikan Bersama Harapan. Lalu Dia Menjanjikan Ketemuan Pukul 11 Siang Setelah Acaranya Selesai. Bahkan Aku Masih Dengan Jelas Mengingat Jawabannya ”Jam 11 Aja Ya Mas Sekalian Ambil Uangnya. Ada Yang Mau Ak Bicarakan” Tetapi Kok Setelah Itu Tidak Ada Kabar Beritanya. Oke. Ak Masih Menunggu Sampai Pukul 11 Siang Bahkan Pukul 12 Tetapi Tidak Ada Jawaban Sama Sekali. Sekian Lama Menanti Tanpa Kepastian Akhirnya Datang Juga Pesan Pendek Yang Isinya Tentang Ralat Pertemuan. Intinya Bahwa Pertemuan Hari Ini Batal Dan Aku Diminta Datang Kerumah Saja Dengan Alasan Kecapean. Oke Siap.

Tanpa Istirahat Dulu Setelah Antar Jemput Anak Sama Istri Kerumah Aku Langsung Meluncur Kerumah Pelangi Saat Itu Juga. Tetapi Aku Kaget Begitu Sampai Dirumahnya Karena Ada Habibie Disitu. Lho Kok Bisa? Apakah Mungkin Kebetulan? Saya Pikir Bukan. So Saya Simpulkan Saja Bahwa Ini Adalah Skenario.

Artinya Kami Kembali Bertemu Bertiga Seperti Hari Kemarin, Aku Pelangi Dan Habibie. Kita Kupas Semuanya Satu Persatu. Termasuk Dengan Dana Yang Sudah Kami Berdua Diskusikan Hari Kemarin. Aku Semakin Bingung Manakala Pelangi Berharap Bisa Memasukan Habibie Kedalam Project B Ini. Secara Prinsip Sich Sejujurnya Tidak Ada Masalah Tetapi Harusnya Bukan Mulai Sekarang. Seharusnya Menunggu Project B Berjalan Dulu Baru Bisa Masuk. Pertanyaannya Adalah Seberapa Kompeten Dirinya Didalam Project B Ini. Khan Belum Bisa Dinilai. Menurut Pelangi, Jika Dana Yang Sudah Dijanjikan Itu Aku Bawa Keseseorang Yang Akan Menjual Peralatan Maka Habibie Harus Ikut. Lalu Pertanyaannya Habibie Bertindak Sebagai Apa. Apakah Sebagai Saksi Ataukah Apa?

Lho ?Kok ?? Kenapa Justru Jadi Rumit Begini. Seharusnya Khan Tidak Serumit Ini. Seharusnya Hari Itu Dana Sudah Dikirim Ke Orang Yang Punya Peralatan. Lalu Segera Planning Dijalankan Sesuai Agenda. Tapi Kok Ini Rasanya Semakin Janggal. Seperti Ada Sesuatu Yang Terselubung Begitu. Kalau Memang Tidak Percaya Seharusnya Sudah Dari Awal Tidak Perlu Membicarakan Semua Ini. Bukankah Sudah Jelas Dari Awal Bahwa Semua Pendanaan Bisa Diatur Bersama Dengan Ketentuan Dan Kesepakatan Bersama. Artinya Tidak Dengan Melibatkan Orang Lain Yang Pada Dasarnya Belum Memahami Visi Dan Misinya.

Karena Suasana Sudah Sangat Tidak Nyaman Maka Aku Putuskan Pulang Dengan Tidak Membawa Dana Tersebut Meski Dana Itu Sebenarnya Sudah Ada Diatas Meja. Bagaimana Bisa Aku Membawa Dana Tersebut Jika Harus Kelokasi Bersama Habibie Yang Baru Dua Hari Saling Mengenal. Bagaimana Aku Bisa Membawa Dana Itu Jika Sudah Tidak Ada Rasa Saling Percaya. Hanya Orang Bodoh Saja Yang Bisa Melakukan Itu. Apalagi Setelah Membaca Pesan Pendeknya Yang Menyatakan ;”Ngapunten Mas Soalnya Habibie Itu Kepercayaan Suami Saya”  Lho ?? Ini Apalagi??

Saya Kok Jadi Semakin Ga Mengerti Dengan Skenario Ini. Lhambok Yao Kalau Membuat Skenario Itu Yang Rapi Yang Cermat Gitu Lho Jadi Ga Nanggung. Baru Hari Kemarin Dia (Pelangi) Bilang Bahwa Habibie Itu Partner Bisnis Yang Sudah Bertahun Tahun Dikenalnya. Kok Hari Ini Bilangnya Kepercayaan Suami. Kalau Memang Kepercayaan Suami Kenapa Hari Kemarin Kami (Aku Dan Pelangi) Harus Repot Repot Ke Pekalongan. Bukankah Dirumah Saja Sudah Cukup ?? Dan Pada Ujungnya Aku Menarik Pemahaman Tentang Alasan Kenapa Habibie Ada Dirumah Pelangi. Bahkan Jauh Sebelum Kedatanganku.

Kekecewaan Bukan Hanya Sebatas Dana Yang Pada Akhirnya Batal. Tetapi Parahnya Lagi Aku Yang Harus Menanggung Beban Moral Karena Pembatalan Ini. Aku Harus Menanggung Malu Dan Mungkin Tidak Lagi Dipercaya Teman (Pekalongan) Karena Batal Membeli Peralatannya. Kepercayaan Teman Teman Mungkin Juga Berubah Karena Agenda Hari Jumat Terpaksa Harus Aku Pending Sampai Batas Waktu Yang Belum Ditentukan. Belum Lagi Dengan Salah Satu Partner Yang Ternyata Salah Persepsi Sehubungan Dengan Kontrak Tempat. Yang Tadi Pagi Akhirnya Bisa Share Info Dirumah Beliau.

Nasib Seniman Kenapa Selalu Begini.Seniman, Senantiasa Diperdaya Teman. Kenapa Harus Memberikan Harapan Tinggi Jika Harus Berujung Seperti Ini. Harusnya Bisa Memilah Milah Mana Yang Jalur Professional Dan Mana Yang Jalur Pribadi. Jangan Mencampuradukan Urusan Pribadi Dengan Kedok Professional. Jika Pelangi Beranggapan Aku Yang Tidak Professional Apakah Kiranya Perlu Kita Buka Bukaan Agar Jelas Garis Merahnya. Agar Jelas Siapa Yang Sebenarnya Mempunyai Visi Misi Dan Tujuan Pasti Bukan Sekedar Mencari Dalih Dengan Mengatasnamakan Sesuatu.

Ini Bukan Lagi Persoalan Uang, Bukan Lagi Perkara Duit. Okelah Mungkin Atau Bahkan Pasti Anda Memiliki Duit Segudang Dengan Aneka Ragam Koleksi Tetapi Asal Anda Tau Saja Bahwa Saya Tidak Pernah Dan Tidak Akan Pernah Menjual Prinsip Saya. Dengan Duit, Uang Mungkin Saja Anda Bisa Melakukan Apapun Tetapi Maaf Saya Tidak Serendah Itu. Meski Saya Dan Kami Orang Miskin Yang Hampir Jarang Melihat Uang Banyak Tetapi Saya Dan Kami Masih Memiliki Ideology Yang Bukan Sekedar Uang.

Maturnuwun Kerjasamanya Selama Ini. Dan Terima Kasih Untuk Pelajaran Yang Satu Ini. Bahwa Ternyata Masih Ada Harapan Meski Harus Kecewa Terlebih Dahulu.

Salam.

Friday, 15 November 2013

Streaming Radio

0 comments
Budayakan Membaca Selagi Masih Punya Waktu Sebab Dengan Membaca Banyak Wawasan Yang Akan Dimiliki Sebagai Asupan Ilmu Yang Kelak Akan Memberi Faedah Bagi Diri Anda Dan Orang Lain. Sambil Baca Baca Artikel Sambil Mendengarkan Musik Tentunya Lebih Asyik.

Silahkan Pilih Radio Yang Menjadi Kesukaan Sahabat Sahabat Semua. Aktifkan Salah Satu Streaming Radionya Dan Nikmati Sensasinya Mendengarkan Streaming Radio Baik Yang Lokal Maupun Radio Internasional. Demi Kenyamanan Bersama Dan Perkembangan Silahkan Kirim Kritik – Masukan - Saran Melalui Email

Elshinta Fm
Suara Pendidikan
Garuda Fm Suriname
Cosmopolitan Fm
JPI Fm Solo
Solo Radio Fm
Gen Fm
ABC New Aussie
ABC Indonesian
NHK JapanIndo
RIA Fm Singapore
Gold Fm Singapore
Radio Minang Cimbuak

Tuesday, 5 November 2013

Megono_Program Tv Monoton Merusak Kecerdasan

0 comments
Program Tv Monoton “Merusak Kecerdasan”

Dampak Tayangan Tayangan Pertelevisian Sungguh Memiliki Efek Yang Sangat Luar Biasa Bagi Pemirsa Setianya. Mulai Dari Gaya Bahasa, Fashion Bahkan Sampai Pada Tingkatan Prinsip Menjalani Kehidupanpun Tak Pelak Menjadi Trend Setter Dalam Kehidupan Sehari Hari. Banyak Pemirsa Yang Terbuai Dengan Tayangan Tayangan Yang Menyajikan Menu Acara Menggiurkan Dan Sungguh Membuai Angan Angan. Sehingga Kadangkala Membuat Kita Menjadi Lupa Urusan Yang Lebih Penting Dan Lebih Dibutuhkan Daripada Sekadar Menonton Televisi.

Tetapi Kita Semua Tau Betul Dan Sadar Bahwa Tidak Semua Tayangan Yang Menggiurkan Dan Serba Luar Biasa Bisa Membuat Pemirsa Menjadi Cerdas. Berfikiran Maju Dan Membuat Passion Menjadi Lebih Hebat. Ironisnya Justru Dengan Tayangan Monoton Seperti Yang Ada Sekarang Ini Justru Membuat Pemirsanya Tidak Cerdas. Bahkan Bisa Merusak Tingkat Kecerdasan. Bagaimana Tidak. Pemirsa Disuguhi Program Program Acara Yang Monoton Setiap Hari. Mulai Dari Konsepnya, Jalan Ceritanya, Bahkan Sampai Pada Tingkat Pemainnya Pun Rata Rata Sama. Lalu Apa Yang Bisa Didapatkan Dari Kegiatan Menonton Tayangan Tersebut Jika Semuanya Masih Sama. Tanpa Perubahan. Bagaimana Bisa Menjadi Cerdas Jika Monoton Seperti Itu.

Saya Rasa Tidak Perlu Dijelaskan Bagaimana Detailnya Dan Bagian Bagian Mana Dari Tayangan Tayangan Televisi Yang Bahkan Bukan Sekedar ”Merusak Kecerdasan” Tetapi Justru Menjajah Mental Dan Memberikan Asupan Negatif. Simak Saja Program Program Dewasa Yang Ada Sekarang Ini. Aneh Bin Ajaib. Bagaimana Program Tersebut Mengupas Tentang Prostitusi Dan Seluk Beluknya Bahkan Disisipi Pesan Moral Yang Cukup Baik Sebenarnya Tetapi Hostnya Sendiri Justru Penampilanya Tidak Berbeda Dengan Apa Yang Di Informasikan. Ditambah Lagi Dengan Gaya Pembawaannya Yang Sedemikian Seksi. Tidak Relevan Dengan Apa Yang Sedang Dikupas Dalam Tayangan Tersebut. Ironisnya Bukan Hanya Diprogram Yang Sifatnya Entertaint Saja Tetapi Diprogram Berita Pun Demikian Halnya. Bahkan Berita Terorisme Saja Bisa Ditayangkan Secara Eksklusive Dan Live. Artinya, Hampir Disemua Lini Program Acara Televisi Dinegeri Kita Tercinta Ini Tidak Banyak Yang Mampu Memberikan Asupan Kecerdasan Atau Inspirasi. Memang Masih Ada Beberapa Program Yang Cukup Bagus Untuk Diikuti Karena Selain Inspiratif, Memberikan Wawasan Yang Baru Dan Yang Jelas Menjadikan Tingkat Kecerdasan Kita Bertambah. Misalnya Saja ”Kick Andy” Yang Diasuh Oleh Andy F Noya ”Mtgw” Mario Teguh Yang Diasuh Oleh Beliau Langsung, Laptop Si Unyil, Dan Beberapa Program Lainnya.

Coba Perhatikan ”Budaya” Latah Program Yang Muncul Baru Baru Ini. Betapa Tidak Kreatifnya Para Tim Kreatif Dalam Membuat Program Program Yang Katanya Baru. Dari Sisi Mana Bisa Dikatakan Program Baru Jika Konten Dan Konsepnya Masih Monoton. Masih Sama Dengan Program Sebelumnya. Tebar Tebar Tepung, Jogat Joget, Bagi Bagi Duit Yang Sebenarnya Menurut Saya ”Saru”. Mereka Tidak Sadar Bahwa Perilakunya Justru Memberi Asupan Negatif Bagi Pemirsa Khususnya Yang Masih Belum Dewasa. Belum Lagi Ketika Semua Crewnya Turut Andil Dalam Pose Narsis Dan Lebay Didepan Layar. Mana Bisa Program Itu Memberikan Asupan Kecerdasan Bagi Pemirsa. Tayangan Monoton Yang Justru Merusak Kecerdasan Meski Perlahan Lahan.

Lalu Kemana Harus Mengadukan Perihal Seperti Ini. Harus Bagaimana Caranya Jika Pihak Yang Berwenang Misalnya Komisi Penyiaran Tidak Mengambil Tindakan Tegas. Jikalaupun Sudah Diambil Tindakan Tegas Ujung Ujungnya Hanya Berubah Nama Misalnya : Dulunya Program Empatmata Lalu Karena Ada Teguran Diganti Menjadi Bukan Empatmata. Seandainya Program Yang Ini Kembali Mendapat Teguran Dan Sangsi Mungkin Saja Namanya Berubah Lagi Menjadi ”Sumpaahhhh...Benar Benar Bukan Empatmata” Sah Sah Saja Tentunya. Yang Penting Khan Bukan Program Awal Dan Tidak Sama. Kreatif.

Jika Kalian Masih Peduli Dan Punya Penilaian Tersendiri Tentang Program Program Acara Mari Berbagi. Silahkan Buat Daftar Nama Program Yang Menurut Kalian Masih Mempunyai Visi Dan Misi Yang Baik. Yang Bisa Memberikan Inspirasi Dan Kemajuan Kecerdasan Serta Passion Yang Baik Bagi Setiap Pemirsanya.


Megono_Budaya Apa Maksudnya

0 comments
Tentang Budaya 
 "Budaya Apa Maksudnya??"
Oleh : Dhimas HR


Banyak Kalangan Cendekia Yang Berdiskusi Tentang Budaya. Banyak Seminar Seminar Digelar Dengan Mengusung Topik Budaya. Baik Yang Bersifat Berbayar Maupun Yang Free. Baik Yang Diselenggarakan Di Hotel Hotel Atau Bahkan Hanya Lesehan Disaung Rumah Makan. Dengan Menghadirkan Pula Tokoh Tokoh Budaya Yang Kapasitasnya Tidak Perlu Diragukan Lagi. Pertanyaannya Sekarang Adalah Bagaimana Dengan Implementasi Secara Faktualnya. Apakah Benar Benar Direalisasikan??

Saya Akan Coba Berbicara Dari Sudutpandang Yang Mungkin Berbeda. Secara Prinsip Menurut Saya Bagus Sekali Jika Sering Digelar Acara Bedah Budaya Dan Semacamnya Demi Menumbuhkembangkan Iklim Cinta Budaya Negeri Sendiri. Khususnya Bagi Generasi Remaja Jaman Sekarang. Penting Bagi Mereka Diperkenalkan Dengan Nilai Nilai Budaya Indonesia Yang Didalamnya Terdapat Kearifan Kearifan Lokal Yang Mungkin Sama Sekali Belum Mereka Kenali.

Seringkali Saya Mendengar Pembahasan Mengenai Hal Budaya. Seolah Olah Mereka Mengenal Betul Perihal Budaya Yang Dibicarakan. Seakan Akan Benar Benar Telah Mempunyai Kontribusi Yang Besar Terhadap Budaya Baik Di Instansi Maupun Di Komunitas Insan Seni Tetapi Sampai Hari Ini Saya Kok Belum Pernah Menjumpai Seniman Ataupun Insan Yang Benar Benar Memahami Arti Budaya Itu Sendiri. Ironisnya Kebanyakan Diantara Mereka Hanya Pandai Berteori Belaka Yang Kadang Secara Teoripun Sebenarnya Tidak Tepat Dan Tidak Pada Konteks Yang Benar. Lalu Apa Yang Dimaksud Dengan Budaya Sesungguhnya? Seharusnya Tidak Sekadar Teori Belaka Semestinya Bukan Sebatas Pengetahuan Dan Disiplin Ilmu Saja Tetapi Penerapan Didalah Hati Setiap Insan Seni (Minimalnya) Harus Ada.

Semua Pembahasannya Tentang Budaya Hanya Sebatas Kalimat Kalimat Manis Belaka. Tidak Diimbangi Dengan Perilaku Nyata Mengangkat Budaya Dan Melibatkan Insan Seni Secara Langsung. Bukan Hanya Itu. Hampir Semua Yang Memiliki Tujuan Didalam Pemerintahan (Caleg) Juga Membicarakan Hal Yang Sama. Jika Sudah Berdiskusi Tentang Budaya Seolah Olah Sudah Memiliki Program Jangka Panjang Yang Luar Biasa Tetapi Lagi Lagi Itu Semua Hanya Sebatas Diskusi Semu Tanpa Fakta.

Pernah Beberapa Tahun Silam Saya Mencoba Mengajukan Proposal Dan Mempresentasikan Program Yang Ada Didalam Proposal Kepada Salahsatu Caleg Dengan Maksud Bisa Bekerjasama Tetapi Ironi Sekali Manakala Proposal Dan Program Budaya Yang Saya Ajukan Dihargai Sebatas Sumbangan. Seolah Olah Kami Meminta Sumbangan Untuk Sanggar. Saya Masih Ingat Sekali Berapa Nominal Yang Ada Didalam Amplop Tersebut. Empatpuluh Ribu Rupiah. Bayangkan Saja, Seorang Calon Stakeholder Yang Katanya Nanti Akan Mewakili Kami Sebagai Rakyat Hanya Sebatas Itu Cara Menghargai Seniman.

Belum Lama Ini Lagi Lagi Hal Serupa Juga Terjadi. Sebenarnya Kami Hanya Memanfaatkan Peluang Yang Ada. Lagi Lagi Calon Legislatif Dengan Manisnya Mengajak Berdiskusi Tentang Budaya. Dan Sekali Lagi Juga Saya Mengajukan Program Budaya Khususnya Keroncong. Ujung Ujungnya Juga Sama Teori Dan Diskusi Semu Tanpa Fakta. Tentunya Ini Menjadi Sebuah Pemikiran Panjang Bagi Saya Tentang Bagaimana Pemahaman Budaya Yang Sesungguhnya. Bagaimana Tidak ?

Artinya, Pemahaman Beliau Beliau Tentang Budaya Sebatas Apa Yang Bisa Dibarterkan Saja Jika Tidak Bisa Tentunya Tidak Akan Pernah Diwujudkan. Budaya Dan Program Program Budaya Akan Dilaksanakan Jika Bisa Menghasilkan Sesuatu.

Sederhananya Begini. Beliau Beliau Tentunya Sudah Kampiun Jika Berdiskusi Tentang Budaya. Misalnya Saja Dengan Topik Penguatan Budaya Lokal, Kebangkitan Budaya, Budaya Menjadi Fundamental Bangsa, Budaya Untuk Generasi Muda Dan Sebangsanya. Tetapi Makna Hakiki Budaya Itu Sendiri Tidak Seiring Sejalan Dengan Apa Yang Seringkali Didiskusikan. Apalagi Jika Sudah Berbicara Tentang Pendanaan Sudah Barang Tentu Topik Menjadi Kian Panjang Tanpa Tepi. Intinya Susah. Lalu Budaya Apa Yang Sedang Anda Bicarakan ??

Pasang Iklan Gratis