Tak Seharusnya Engkau Membuatku Bertanya Demikian. Tetapi Karena Hasrat Dan Keinginan Jiwa Semakin Tak Terbendung Lagi Maka Kusampaikan Pertanyaan Itu Bersama Angin. Musabab Hilangnya Jejak Jejak Ronamu Dari Hadapku. Dan Terkejutlah Jiwaku Ketika Engkau Justru Menghakimi Rasa Diatas Rasaku Hanya Karena Musabab Yang Pernah Engkau Jalani Sebelumnya. Yang Menurutmu Adalah Sisa Sisa Perjalananmu Dahulu.
Ketika Engkau Mengahakimi Rasa Diatas Rasaku
Pernahkah Engkau Merasakan Apa Yang Ada Didalam Benak Ini. Dengan Segala Rasa Gundah Yang Menyesak Itu. Betapa Rasa Ini Ingin Kubagi Dengan Harapan Sekeping Rasa Baru Yang Mampu Mengobati Rasa Lama. Meski Tidak Harus Bersama Sama Bulan.
Ketika Engkau Menghakimi Rasa Diatas Rasaku
Pernahkah Terfikir Olehmu Bahwa Itu Sama Dengan Mata Pedang Yang Tumpul Menancap Di Jiwa Ini. Jiwa Jiwa Ksatria Terluka Yang Terlunta. Tetapi Kenapa Engkau Melihatnya Sebagai Pria Yang Tidak Layak Di Pantaskan. Hanya Sebagai Pria Yang Tak Layak Dipantaskan. Hatimu Mungkin Terlanjur Beku Terlalu Lama Dan Dalam. Terlalu Sulit Menerima Kenyataan Baru Yang Lebih Baik. Mungkin Justru Kenyataan Baru Yang Masih Semu Kau Akan Jalani Yang Pada Akhirnya Bisa Menjadi Bekal Kembali Untuk Menghakimi Rasa Diatas Rasaku Itu.
Aku Bersumpah
Aku Bersumpah Diatas Rasa Ini. Semua Rasa Itu Pasti Menuju Pusara Suatu Saat Nanti. Penghakiman Itu Tidak Lagi Menjadi Sahabat Setiamu. Dan Aku Bersumpah Penghakiman Itu Merubahnya Menjadi Penghiburan Jiwa Jiwa Tersesat Kelak. Dan Engkau Akan Segera Menyadarinya Bahwa Rasa Itu Yang Telah Kau Hakimi Atasnama Keadilan Wanita Itu Tidak Selalu Sama Seperti Terbitnya Fajar Di Pagi Hari. Tidak Selalu Sama Seperti Terciptanya Pelangi Disaat Turun Hujan.
Sragi_09/12/13_08:53
Ketika Engkau Mengahakimi Rasa Diatas Rasaku
Pernahkah Engkau Merasakan Apa Yang Ada Didalam Benak Ini. Dengan Segala Rasa Gundah Yang Menyesak Itu. Betapa Rasa Ini Ingin Kubagi Dengan Harapan Sekeping Rasa Baru Yang Mampu Mengobati Rasa Lama. Meski Tidak Harus Bersama Sama Bulan.
Ketika Engkau Menghakimi Rasa Diatas Rasaku
Pernahkah Terfikir Olehmu Bahwa Itu Sama Dengan Mata Pedang Yang Tumpul Menancap Di Jiwa Ini. Jiwa Jiwa Ksatria Terluka Yang Terlunta. Tetapi Kenapa Engkau Melihatnya Sebagai Pria Yang Tidak Layak Di Pantaskan. Hanya Sebagai Pria Yang Tak Layak Dipantaskan. Hatimu Mungkin Terlanjur Beku Terlalu Lama Dan Dalam. Terlalu Sulit Menerima Kenyataan Baru Yang Lebih Baik. Mungkin Justru Kenyataan Baru Yang Masih Semu Kau Akan Jalani Yang Pada Akhirnya Bisa Menjadi Bekal Kembali Untuk Menghakimi Rasa Diatas Rasaku Itu.
Aku Bersumpah
Aku Bersumpah Diatas Rasa Ini. Semua Rasa Itu Pasti Menuju Pusara Suatu Saat Nanti. Penghakiman Itu Tidak Lagi Menjadi Sahabat Setiamu. Dan Aku Bersumpah Penghakiman Itu Merubahnya Menjadi Penghiburan Jiwa Jiwa Tersesat Kelak. Dan Engkau Akan Segera Menyadarinya Bahwa Rasa Itu Yang Telah Kau Hakimi Atasnama Keadilan Wanita Itu Tidak Selalu Sama Seperti Terbitnya Fajar Di Pagi Hari. Tidak Selalu Sama Seperti Terciptanya Pelangi Disaat Turun Hujan.
Sragi_09/12/13_08:53
0 comments:
Post a Comment