Hari ini
Blog Archive
-
▼
2010
(249)
-
▼
April
(16)
- Prosa - Tentang Yang Terluka
- Sahabat
- B Three In Action
- Tentang Seseorang
- Tak Sepedih Kehilanganmu
- Sudah Tiba Waktunya
- Prahara
- Menyerah Pada Alam
- Menuju Sisi Kehidupan
- Mata Air Dan Air Mata
- Kelam Di Pagi Yang Penuh Satir
- Jika Engkau
- Hitam & Putih
- Diantara Ujung – Ujung Rasa
- Abu - AbuOleh : Dhimas HRPutihnya tak seputih kapa...
- Panggilan Jiwa
-
▼
April
(16)
Software Anyar
Wednesday, 14 April 2010
Prosa - Tentang Yang Terluka
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Hari ini
Sahabat
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
"Tentang Sahabat"
Sahabat ladang hati yang ditaburi dengan kasih dn subur dengan pupuk kepercayaan.
Sahabat slu ada, menghampiri saat hati lupa dn mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
B Three In Action
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Titip edar saja di Promedia Group untuk diedisi khusus bin special kali ini. Kali kali aja ada yang berminat atau berkepentingan dengan yang bersangkutan untuk segera diajak bekerjasama di bidang entertainment maka diharap segera menghubungi pihak Promedia Group untuk ditindaklanjuti dan untuk informasi lebih lengkap serta jitu Log In aja di FB mereka mereka ini hehehe. Ni cuman buat gaye gayean doank sich...tapi kayaknya sich dah siap juga kalo ada tawaran buat jadi model (Bukan Majalah Sobek Lho) Bagi kawan - kawan agency jika berminat juga boleh undang Beliau Beliau ini buat bawain acara di Catwalk tapi mesti dilatih dulu dunk, harus BBS atawa Benar Benar Sabar hehehe (namanya juga baru belajar) tapi ngomong ngomong Mantaaab Khan???Salam Media Group
Tentang Seseorang
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Oleh : Dhimas HR
Sabdanya tak lagi menjadi sesuatu yang lebih berarti dari sekeping pecahan genting
Yang menjadi penghalang air hujan meski di musim kemarau
Malam itu
Engkau sengaja menghadirkan kelana senja dengan kuda beserta keretanya
Untuk merenung bersama bintang dan kunang – kunang yang sinarnya tak begitu terang
Karena sayapnya robek akibat tergores ilalang di padang sebelah
Mencari sesuatu yang mungkin tak akan pernah terpenuhi
Seandainya kau tak menghadirkannya
Mungkin kisahnya menjadi berbeda karena ruang dan waktu
Meninggalkanmu sendiri tanpa sesuatu yang berarti justru menjadikan sesuatu yang berarti
Bagi kunang – kunang
Bagi rembulan yang masih separuh diujung jalan
Bagi ilalang yang ujungnya telah patah
Kemudian tertidur pulas menuju keheningan mencari pengharapan baru
Harapan yang bukan sekedar manusiawi
Harapan yang bukan sekedar doa – doa dipagi hari
Tetapi tentang menjadi seseorang yang lebih menghargai perasaan
Tak Sepedih Kehilanganmu
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Sudah Tiba Waktunya
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Prahara
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Menyerah Pada Alam
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Menuju Sisi Kehidupan
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Mata Air Dan Air Mata
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Mata Air Dan Air Mata
Oleh : Dhimas HR
Mata air selalu mengalir memenuhi sendhang – sendhang keabadian
Bening ......membuat semua menjadi hidup karenanya
Mata air menjadi sumber kehidupan banyak umat dan ianya tak pernah sedih
Air mata selalu menetes ketika pada saatnya datang iba maupun suka
Jika iba...air mata itu menjadi kusam sekusut jiwanya
Jika suka...air mata itu menjadi bening ...sebening mata air
Dan air mata pun tak perlu menunggu cerita sedih
Agar mata airnya selalu bening dan menjadi sumber kehidupan ianya
Begitupun yang mestinya ia rasakan
Bening sebening mata air yang memberi harapan pada alam
Tenang setenang sendhang – sendhang yang dialiri mata air kesucian
Lambat perlahan namun pasti dan tak pernah mengering meski kemarau mengancam diujung sana
Saat kudengar orang – orang mengatakan tentang air mata
Kulihat binar – binar di sisi sorot mata tajammu
Entah apa yang dipermainkan di alam fikirnya
Apakah masih sama seperti yang kemarin atau justru permainan lain
Yang jelas masih mampu kuingat hampir semua permainannya
Begitu juga ketika buih – buih lembut dipasir pantai menjadi saksi senyum simpulnya saat itu
Angin laut yang juga menjadi saksi tentang keluhnya pada sang rajawali
Engkau masih setegar yang dulu mungkin saat mempertahankan semua pendirianmu
Tentang rajawali dan penolakan halus terhadap pemilik diri di alam ini
Betapa kukuh dan kuatnya meski terkadang juga berubah – ubah secepat kilat
Dan itulah yang juga membuat jiwa ini kembali berfikir tentang semuanya
Jauh dari lubuk hatiku
Jiwaku resah mencari sesuatu yang mungkin tak akan pernah kudapatkan
Hanya airmata sedalam mata air yang menjadi kawan sejati dipersimpangan ini
Kelam Di Pagi Yang Penuh Satir
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Jika Engkau
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Hitam & Putih
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments
Diantara Ujung – Ujung Rasa
at
Wednesday, April 14, 2010
Posted by
Unknown
0
comments












