Kepada Olivin Cs Di Malang

Budaya Oh Kemana ?

Generasi Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang katanya sangat vital di negeri ini.Semua kemajuan dan harapan ini bertumpu hampir 100 persen di tangan remaja kita tetapi apa jadinya jika kaum remaja yang di sanjung - sanjung itu sudah tidak lagi mengenal budaya bangsa sendiri, apa jadinya jika mereka sudah tidak lagi mempertahankan nilai - nilai luhur kepribadian bangsa ini.Padahal bangsa yang besar selain tidak melupakan sejarah tentunya juga tidak menghilangkan budaya serta tradisi - tradisinya.

Jepang misalnya, negara yang sekarang maju dan terus melaju dengan cepat meninggalkan negara - negara lain termasuk negara kita, dulu juga bukan negara yang besar bahkan sempat mengalami masa - masa pahit dimana Nagasaki dan Hiroshima hancur lebur karena serangan sekutu tetapi sekarang bisa kita lihat bagaimana Jepang sudah menjadi negara yang besar dan sejajar dengar "Guru"nya yaitu Amerika.

Bagaimana Jepang bisa sedemikian cepat dan maju dalam hampir di segala bidang,? Tentunya prosesnya tidak mudah, tidak gampang memperoleh kemajuan tersebut sekarang pertanyaannya adalah kenapa Jepang bisa semaju itu dan kita belum apa - apa ?

Budaya, tentunya menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan sebuah kemajuan karena budaya merupakan sebagian dari ciri dan karakteristik bangsa sehingga seharusnya bukan semata - mata dilestarikan saja tetapi juga di pertahankan atau bahkan mungkin juga dikembangkan. tanpa maksud menggurui kepada siapapun saya berani mengatakan bahwa kurangnya kesadaran generasi remaja tentang menghargai budaya sangat berpengaruh sekali yang pada akhirnya membuat generasi bangsa ini menjadi generasi yang malas - malasan, Copypaste, atau bahkan mandul.

Ada cerita menarik tentang pembicaraan saya beberapa waktu lalu dengan remaja Malang yang menamakan dirinya "Olivin" tentang sastra, film, budaya dan cerita lainnya seputar mentalitas remaja, menarik sekali ketika saya bertanya tentang sastra, ternyata mereka tidak gagap - gagap amat tentang sastra malah justru saya salut karena mereka masih ingat tentang cerita roman karya Marah Rusli - Siti Nurbaya, lalu kemudian perbincangan kami melebar ke arah Jurnalistik.

Olivin Cs berpendapat bahwa jurnalistik di negeri ini masih lumayan bagus meski kadang - kadang beritanya tidak berimbang sistem jurnalistik yang sepertinya memang sudah merdeka luar biasa sehingga apapun bisa di jadikan komoditas berita.

Salut untuk Olivin Cs atas perhatiannya untuk dunia sastra dan jurnalistik karena ternyata masih ada remaja - remaja semester satu yang masih peduli, bahkan tidak hanya sampai disitu perbicangan kami siang itu, mereka juga sempat menanyakan tentang himpunan perfilman di Jawa Tengah entah untuk kepentingan apa saya kurang tahu persis karena pengakuannya mereka sedang melakukan observasi tentang perfilman.

Bersambung........